nusabali

Identitas Mayat Pria Bertato Terungkap

  • www.nusabali.com-identitas-mayat-pria-bertato-terungkap

“Mengenai penyebab kematian korban, saat ini sedang dalam penyelidikan”

SINGARAJA, NusaBali 
Polisi telah mengidentifikasi mayat pria bertato ditemukan di hutan lindung di Banjar Dinas Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Senin (3/2) siang. Identitas korban diketahui bernama I Pande Gede Putra, 53, warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Polisi kini menyelidiki penyebab kematian pria tersebut.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menjelaskan, identitas jenazah yang ditemukan di Jalan Raya Singaraja-Denpasar itu telah diketahui. Korban bernama I Pande Gede Putra yang beralamat di Jalan H Takwa, RT 006/RW 009, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ia menambahkan, proses identifikasi dilakukan oleh anggota Sat Reskrim Polres Buleleng melalui sidik jari mayat tersebut. Proses identifikasi itu turut melibatkan Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System). Identifikasi dilakukan sesaat setelah jenazah dievakuasi ke RSUD Buleleng, Senin (3/2) petang pukul 18.28 Wita.

“Proses identifikasi menggunakan alat INAFIS Portable System yang terhubung dengan server pusa identifikasi dan data e-KTP,” jelas AKP Diatmika, dikonfirmasi Selasa (4/2) siang.

Hasil identifikasi sidik jari jenazah dengan data sidik jari e-KTP dinyatakan identik. Data kedua sidik jari pada jenazah disimpulkan identik dengan identitas milik I Pande Gede Putra P. “Korban tercatat beralamat di Kota Bekasi dan lahir di Gianyar pada 11 Februari 1971,” sebut dia. 

Pasca terungkapnya identitas mayat tersebut, polisi telah menghubungi salah satu pihak keluarga korban di Gianyar. Disebutkan jika sepupu korban telah mengkonfirmasi jika identitas jenazah sesuai dengan e-KTP. “Mengenai penyebab kematian korban, saat ini sedang dalam penyelidikan,” tutup AKP Diatmika.

Sebelumnya diberitakan, mayat seorang pria bertato ditemukan di hutan lindung di Banjar Dinas Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Senin (3/2) siang. Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan di dasar jurang dengan luka lebam di tubuhnya. Kejadian penemuan mayat itu kini tengah diselidiki oleh polisi.

Informasi yang dihimpun, mayat itu pertama kali ditemukan oleh Wayan Maliasih, 61, dan Nengah Luyada, 45, pada Senin sekitar pukul 14.00 Wita. Maliasih merupakan warga Banjar Dinas Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Sedang Luyada merupakan warga Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Keduanya merupakan pedagang pisang yang biasa digunakan untuk pakan monyet di sekitar lokasi tersebut. Lokasi kejadian mayat ditemukan itu berada di sisi barat Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk Desa Pancasari. Kawasan itu banyak dihuni monyet dan kerap disinggahi oleh pengendara atau wisatawan yang melintas.

Awalnya saksi Maliasih merasa ada yang aneh dengan gerak-gerik kawanan monyet di sana. Monyet-monyet tersebut disebut bersuara keras. Ia kemudian turun ke bawah untuk mencari tahu bersama Luyada. Betapa kagetnya mereka justru menemukan sesosok mayat laki-laki.

Saat pertama kali ditemukan, posisi mayat dalam kondisi tersangkut di bawah batang pohon dengan posisi telungkup. Kepala dan tangan mayat itu mengarah ke barat sedangkan kaki mengarah ke timur. Mayat tersebut mengenakan celana jins dan kemeja biru. Saat ditemukan, pakaian mayat tersebut tersibak dan nampak tato di bagian punggung.

Kedua saksi kemudian kembali ke atas dan melaporkan temuan ini ke Bhabinkamtibmas desa. Begitu menerima laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Sukasada bersama Tim Inafis Polres Buleleng mendatangi lokasi dan tiba di lokasi penemuan mayat sekitar pukul 15.29 Wita.

Polisi mengamankan TKP dengan memasang garis polisi di sekitar lokasi dan mengevakuasi mayat ke pinggir jalan. Peristiwa ini cukup menghebohkan dan mengundang rasa penasaran warga di sekitar lokasi.7 mzk

Komentar