nusabali

Konten Kreatif Potensi Hasilkan Cuan, Puja Astawa Sebut Kuncinya Konsisten

  • www.nusabali.com-konten-kreatif-potensi-hasilkan-cuan-puja-astawa-sebut-kuncinya-konsisten

DENPASAR, NusaBali - Selain kemampuan komunikasi agar mampu menarik orang menonton konten di media sosial, kunci lainya adalah konsisten. Tak sedikit para pegiat medsos mampu menghasilkan cuan atau penghasilan dari pembuatan konten digital.

Demikian diungkapkan konten kreator Kadek Puja Astawa alias Hai Puja saat tampil mengisi workshop Konten Digital Kreatif atau Edukatif Basa, Aksara, dan Sastra serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-7 yang digelar di Lantai Dasar Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Senin (3/2).

Puja Astawa menjelaskan, media sosial seperti kartu nama, berfungsi sebagai tempat untuk memperkenalkan usaha atau kegiatan yang bisa mendatangkan uang. “Caranya bagaimana dalam membuat konten, ya sederhana kita menonton aja konten orang lain, pelajari terus, lantas  buat gaya karakter seperti kita punya,” ucap Puja. 

Dia menegaskan memang perlu proses yang berulang-ulang, dari video pertama hingga video ke sepuluh pasti ada perbedaan. “Misalnya cara membuat banten cara membuat sambel atau yang lainya, kita tonton saja mereka, selanjutnya  kita praktikkan kemudian rekam, lama-lama akan terbiasa, ini yang kita tak sadar dari konten digital bisa jadi  ada orang yang pesan, beli atau bahkan menjadi pelanggan tetap, siapa pun bisa mendapatkan penghasilan,“ kata pria Buleleng, itu. 

Dia menyebut konten harus dibuat menarik, mewah, kreatif, dan yang utama kemampuan komunikasi yang baik akan membuat peluang yang luas di jagat maya.  

Selanjutnya, para kreator harus tentukan siapa target penonton, apakah kalangan anak-anak, ibu-ibu rumah tangga, jadi harus menyesuaikan. 

“Kalau anak, buat untuk anak-anak. Kuncinya jangan malu, dan konsistensi,” tandasnya.

Pembicara kedua adalah Ni Putu Ayu Suaningsih, dari BASAbali Wiki, yang membahas soal persiapan sebelum mengikuti lomba konten kreator agar memperhatikan konsep pembuatan yang baik dan benar. 

“Ada beberapa tahapan misalnya video pembukaan, isi, dan penutup harus jelas, begitu pun tematik, yang menarik, dibahasakan dengan jelas,” ucap Suaningsih.

Dalam workshop ini nantinya dijadikan bahan untuk para peserta dalam lomba  membuat konten digital kreatif atau edukatif basa, aksara, dan sastra. 

“Jumlah peserta workshop sebanyak 100 orang dari berbagai kalangan di antaranya mahasiswa, penyuluh, dan umum,” kata Agung Wiriawan, panitia BBB.

Bagi mereka yang ikut lomba akan mengumpulkan karya konten yang wajib menggunakan bahasa Bali dan diunggah di medsos seperti Instagram. Lomba ditutup pada 10 Februari 2025. 

Agung Wiriawan menambahkan dengan  penyelenggaraan workshop ini diharapkan meningkatkan kemauan dan kegemaran generasi muda dalam menggunakan bahasa Bali sebagai sarana dalam membuat konten-konten di media sosial. “Sehingga pelestarian dan pengembangan bahasa Bali akan dapat berjalan dengan baik,” tandasnya. 7 adi

Komentar