Pamit ke Puri Kauhan Ubud, Pj Gubernur Kenang Awal Tagline ‘Ngrombo’
DENPASAR, NusaBali - Menjelang akhir masa jabatannya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya kembali melaksanakan temu wirasa di Puri Kauhan Ubud, Gianyar, Senin (3/2). Pj Gubernur mengenang masa dirinya terinspirasi semangat ngrombo krama Bali.
Kedatangan Pj Gubernur Mahendra Jaya diterima langsung Panglingsir Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana. Dalam kunjungan tersebut, Pj Gubernur turut didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali I Dewa Putu Sunartha, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, serta Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas peran Puri Kauhan Ubud dan para panglingsir dalam menjaga adat, budaya, serta kearifan lokal Bali yang adiluhung. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan selama masa jabatannya.
"Izinkan di masa-masa terakhir kami mengemban tugas diberikan kesempatan menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan dan peran serta puri dan para Sulinggih Panglingsir Bali dalam melaksanakan tugas kami. Karena selama menjabat telah dibantu banyak jalan dan kemudahan, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik. Walaupun mungkin masih ada beberapa tugas yang mungkin juga belum bisa kami laksanakan di masa jabatan kami yang hanya sekitar 1,5 tahun," ujarnya di hadapan beberapa sulinggih yang turut hadir. Mahendra Jaya juga mengenang awal pelantikannya sebagai Pj Gubernur Bali yang diawali dengan simakrama di Puri Kauhan Ubud. Pertemuan itu bertujuan untuk menyamakan persepsi serta mendapatkan tuntunan dalam menjalankan tugas.
"Dalam pertemuan itulah kami sependapat untuk mengusung kearifan lokal Bali yang sangat luar biasa yakni istilah ‘ngrombo’ yang dimaknai gotong royong namun lebih kepada tanggung jawab dan kehormatan selaku masyarakat untuk bersama-sama membangun Bali. Khususnya dalam hal ini yang menjadi prioritas yakni penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, yang kala itu lagi tinggi-tingginya di Bali," jelas Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan, Hukum dan Pengawasan ini.
Pj Gubernur Mahendra Jaya juga meminta maaf jika selama menjalankan tugas masih terdapat kekurangan, sembari memohon doa restu dan bimbingan untuk tetap dapat berkontribusi bagi Bali meski dengan tugas yang berbeda di masa mendatang. Menanggapi hal tersebut, Panglingsir Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana menyampaikan bahwa pertemuan awal bersama Pj Gubernur Mahendra Jaya telah melahirkan tagline ‘ngrombo’ yang menjadi semangat gotong royong dalam menyelesaikan persoalan Bali. "Tagline itu sebagai motivasi supaya kita bisa menyelesaikan persoalan itu satu demi satu secara bersama-sama, dan kita bersyukur Bapak Pj bisa menuntaskan tugas yang dibebankan kepada beliau selama 1 tahun 5 bulan dengan sangat baik," ungkap mantan Koordinator Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo ini.
Ari Dwipayana juga mengapresiasi kebijakan Pj Gubernur Mahendra Jaya yang dinilai telah meletakkan pondasi penting dalam tata kelola pemerintahan Bali, termasuk pengelolaan anggaran yang lebih baik.
"Mudah-mudahan perjalanan karier Bapak Pj semakin cemerlang, dan dengan bekal yang sudah didapat di Bali bisa membantu perjalanan ke depan. Mudah-mudahan dengan pengalaman dan bekal tersebut baik secara struktural maupun moral, bisa melapangkan tugas berikutnya. Serta tetap bisa mengawal Bali dari Jakarta," harap Pengamat Politik dan akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM) Jogjakarta ini.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Bali menyerahkan Kitab Suci Catur Weda kepada para sulinggih serta cenderamata kepada Panglingsir Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana. Sulinggih yang hadir antara lain Ida Pedanda Dwija Padang Rata Griya Gede Kutri, Ida Pedanda Ida Saraswati Griya Batuan, Ida Pedanda Tulikup Griya Muncan Gunung Biau, Ida Pedanda Griya Akah, dan Ida Pedanda Griya Bongaya Karangasem, yang turut memberikan wejangan kepada Pj Gubernur Mahendra Jaya. 7 adi
Komentar