nusabali

Akui Stigma Politik Buruk

  • www.nusabali.com-akui-stigma-politik-buruk

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka, 36, mengakui selama ini sebagian masyarakat awam memandang dunia politik sebagai dunia yang kotor dan buruk.

Isyana Bagoes Oka 

JAKARTA, NusaBali
"Banyak memang yang bilang politik itu buruk, kotor. Tapi kalau tidak ada orang baik yang langsung terjun ke dunia politik, maka politik selamanya akan dianggap kotor," ujar Isyana di Jakarta, Jumat (8/9), saat menghadiri konferensi pers vokalis band Nidji, Giring Ganesha yang belum lama ini memutuskan menjadi kader PSI dan berniat mencalonkan diri pada pemilu legislatif mendatang.

Isyana mengaku salut dengan keputusan Giring maju ke ranah politik. Menurut dia, umumnya, seorang selebritas masuk ke dunia politik ketika karier di dunia hiburan sudah mulai redup. "Tapi Giring beda, ketika band Nidji sedang di atas, dia berani meninggalkan dunia yang membesarkannya," ujar mantan presenter salah satu televisi swasta itu.

Isyana meyakini Giring merupakan salah satu orang baik yang dapat menginspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat jika menjadi anggota legislatif.

Sementara itu, Giring Ganesha menyatakan kesiapannya untuk ditempatkan di daerah pemilihan manapun di seluruh Indonesia terkait langkahnya maju menjadi calon legislatif dari PSI.

"Saya maunya sih Jakarta, karena besar dan tinggal juga di Jakarta Selatan. Tapi saya siap ditempatkan di dapil manapun di seluruh Indonesia," ujar Giring kepada wartawan di kediamannya di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan, kemarin.

Giring yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis band Nidji mengatakan, keputusan dirinya untuk masuk ke politik dan berniat mencalonkan diri sebagai caleg melalui PSI lantaran merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu yang lebih besar untuk khalayak ramai.

Meskipun keputusannya ini sempat membuat istrinya Cynthia Riza menangis, namun akhirnya Giring berhasil meyakinkan istri dan keluarga besarnya atas keputusan ini.

Menurut istri Giring, Cynthia, suaminya memang sudah ‘melek’ politik sejak lama. Hal ini dipengaruhi oleh sosok almarhum ayah Giring, Djumaryo Imam Muhni, yang merupakan wartawan Kantor Berita Antara. Ayah Giring yang sering meliput peristiwa besar, membuat perhatian Giring terhadap situasi nasional terbuka sejak kecil.

Sementara itu mengenai strateginya menjaring konstituen, Giring mengaku tetap akan menempuh jalur musik dan kebudayaan. "Pasti nanti cara saya berkampanye dan menyampaikan aspirasi tidak keluar dari hal-hal yang berbau kebudayaan serta musik," kata pria yang kini berstatus vakum dari band Nidji itu. *ant

Komentar