nusabali

Bedeng Terbakar, 20 KK Ngungsi

  • www.nusabali.com-bedeng-terbakar-20-kk-ngungsi

Para korban kebakaran di Jalan Bypass Ngurah Rai Kelurahan Benoa berjumlah 20 KK sebagian besar bekerja sebagai pemulung

Spa Dekat Pom Bensin di Benoa Juga Ikut Terbakar

DENPASAR, NusaBali
Kebakaran hebat luluhlantakkan pemukiman penduduk di Jalan Bypass Ngu-rah Rai kawasan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (8/9) sore. Kendati tak ada korban jiwa maupun terluka, 20 kepala keluarga (KK) harus mengungsi, karena kehilangan tempat tinggalnya yang ludes hingga rata dengan tanah.

Belum diketahui pasti, apa penyebab kebakaran bedeng-bedeng yang ditempati 20 KK yang berada tepat di belakang Musola Al Iklas, Jumat sore sekitar pu-kul 16.15 Wita ini. Tapi, dugaan awal, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Bukan hanya rumah-rumah warga yang ludes hingga rata dengan tanah, namun sebuah bangunan Spa berlantai II yang berada sekitar 200 meter arah utara juga ikut terbakar.

Informasi di lapangan, musibah kebakaran kemarin sore terjadi di bedeng-bedeng yang dibangun di atas tanah kontrakan milik keluarga I Nyoman Rades. Bedeng-bedeng tersebut ditempati sekitar 300 jiwa dari 88 KK. Namun, yang ludes terbakar hanya 20 bangunan yang ditempati 20 KK warga, yang sebagian besar bekerja sebagai pemulung. 

Api dengan cepat menalar hingga menghanguskan 20 bangunan yang memang terbuat dari bhahan mudah terbakar, seperti kayu dan tripelks. Apalagi, tipuan angin sore itu cukup kencang. Lagipula, di dalam beden tersimpan barang rongsok. "Lokasi kebakaran yang jauh dari jalan raya, membuat petugas pemadam kesulitan masuk untuk menjinakan api,” ujar seorang petugas kepolisian di lokasi kejadian, Jumat petang.

Api yang berkobar hebat membuat warga panik dan berhamburan menyelamkan diri. Mereka juga berupaya menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan. Sebagian warga berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Namun, api dengan cepat menghanguskan bangunan yang ditempati 20 KK. 

Bahkan, percikan api merembet ke bangunan SPA berlantai II yang berjarak sekitar 200 meter arah utara. Walhasil, bangunan Spa yang berada tepat dibelakang Pom Bensin ini juga ludes terbakar. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terlaku di sini, karena bangunan SPA tersebut sudah lama tak beroperasi. Ungtungnya lagi, Pom Bensin yang hanya berjarak 10 meter dari bangunan Spa, tidak sampai terbakar.

Sementara, petugas pemadam dari Pemkab Badung tiba di lokasi sekitar 20 menit pasca api mengamuk. Petugas pemadam kewalahan melakukan pemadaman, karena titik api berada di dua lokasi berbeda yang jaraknya lumayan jauh. Petugas pemadam pun dibagi dua kelompok, masing-masing melakukan pemadaman di  rumah bedeng yang ditempati 20 KK dan sebagian lagi padamkan api di lokasi bangunan Spa. Setelah berjibaku hampir 1,5 jam, kobaran api di dua titik kebakaran berhasil dipadamkan.

Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Nengah Patrem, mengatakan pihaknya telah menggali keterangan sejumlah saksi perihal kebakaran di dua titik ini. Terungkap, titik api berasal dari kamar kontrakan yang ditempati keluarga Niman, yang posisinya di tengah. “Kita belum bisa memastikan penyebabnya. Tapi, dugaan awal, percikan api terjadi akibat korsleting listrik," jelas Kapolsek Nengah Patrem di lokasi kebakaran, Jumat petang.

Menurut Nengah Patrem, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas Inafis untuk melakukan olah TKP. Kerugian material akibat kebakaran kemarin sore diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugiannya masih kita data. Kita juga masih mendata penghuni di lokasi kebakaran.” tegas mantan Kapolsek Megwi ini.

Pasca kehilangan tempat tinggal yang terbakar, kata Nengah Patrem, 20 KK korban kebakaran kemarin sore buat sementara mengungsi ke tempat lain. Sebagian dari mereka mengungsi ke beberapa rumah kerabatnya yang masih berada di seputaran lokasi kebakaran. “Sejauh ini, belum ada permintaan dari korban untuk dibuatkan tenda pengungsian," katanya.

Sementara itu, Lurah Benoa, I Wayan Solo, yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah tadi malam, mengatakan pihaknya belum bisa mengambil tindakan untuk bantauan jenis apa pun kepada 20 KK korban kebakaran. Demikian pula masalah relokasi atau membangunkan tenda bagi para korban kebakaran, belum ada rencana hingga tadi malam.

Setahu Wayan Solo, bangunan bedeng yang ditempati puluhan KK itu hanya bersifat rumah tinggal sementara. Saat ini, para korban kebakaran menginap di rumah kerabatnya masing-masing. "Sejauh ini, belum ada bantuan apa pun bagi korban, baik tenda maupun keperluan lainnya,” jelas Wayan Solo. * dar

Komentar