Gelombang Pasang, Rumpon Nelayan Terdampar, Peralatan Tangkap Juga Hanyut
SINGARAJA, NusaBali - Sebuah rumpon milik nelayan terdampar di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (30/1) malam.
Rumpon itu dibawa arus laut saat gelombang pasang dan diikuti angin kencang. Dampak gelombang pasang juga dialami nelayan di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng. Gubuk tempat mereka menyimpan barang hancur. Sejumlah peralatan tangkap ikannya pun hanyut dibawa gelombang pasang.
Camat Sawan Made Wirama dihubungi Jumat (31/1) kemarin mengatakan, gubuk yang roboh karena tersapu gelombang pasang itu adalah milik sejumlah warga. Gubuk itu dikhususkan sebagai tempat menyimpan peralatan tangkap oleh 6 warga. Jaring ikan, lampu, tali dan alat pancing hilang dibawa gelombang pasang.
“Yang terdampak itu gubuk penyimpanan peralatan tangkap milik warga yang suka memancing ke laut, bukan kelompok nelayan di sana. Kalau nelayan sudah menaikkan perahu dan tidak melaut sejak dua bulan lalu, karena pengalaman cuaca buruk dua tahun lalu dengan kerusakan parah,” ucap Wirama.
Menurutnya, tidak hanya nelayan di Desa Giri Emas yang sudah nganggur dari aktivitas melaut mereka, tetapi seluruh nelayan di Kecamatan Sawan, mulaI dari Desa Kerobokan, Sangsit, hingga Desa Bungkulan.
Hal serupa juga dilakukan oleh nelayan Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng Abdul Halik,39. Dia menyebut musim-musim gelombang pasang seperti ini dia mulai mengalihkan mata pencahariannya dengan bekerja serabutan. Perahu yang biasa digunakan melaut sudah diparkir sementara di tempat yang aman.
“Biasa dari menjelang Imlek sudah tinggi gelombang. Kalau istilah Balinya sasih kaulu angin kencang dan hujan deras diikuti gelombang pasang, kami sudah tidak berani melaut. Nanti setelah Cap Gomeh (rangkaian Imlek terakhir) baru mulai reda dan mulai ada tangkapan besar sekitar Februari-Maret,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Aryana dikonfirmasi terpisah, baru mendapat laporan rumpon terdampar dan belum ada kerugian material. Nelayan di Kelurahan Banyuasri rencananya akan membawa rumponnya kembali ke tengah laut saat situasi cuaca membaik.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan selain yang di Camplung (Banyuasri), mudah-mudahan sih di pesisir lain tidak parah, kita terus pantau melalui group kelompok nelayan dan kami sudah mengimbau secara lisan untuk tidak melaut sementara sampai cuaca kondusif,” kata Putra Aryana.7 k23
Komentar