nusabali

Sapi Bali Terganjal Pasok Kebutuhan Pariwisata

  • www.nusabali.com-sapi-bali-terganjal-pasok-kebutuhan-pariwisata

Daging sapi Bali diupayakan memiliki tekstur dan serat yang lembut, sehingga mampu menembus pasaran daging untuk kebutuhan hotel dan restoran di Bali.

Tekstur Daging Alot


DENPASAR, NusaBali
Selama ini tekstur dan serat daging sapi Bali dinilai alot, sehingga terganjal untuk memasok  kebutuhan daging sapi di sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran di Bali.
 
Padahal secara populasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengaku jumlahnya sudah memadai. “Kalau potensi populasi sapi kita di Bali memadai,” ujar Mardiana, Jumat (1/9).
 
Dijelaskan populasi sapi Bali saat ini mencapai 557.000 ekor. Jumlah populasi itu dinilai  mencukupi, bahkan surplus untuk memasok kebutuhan daging di hotel dan restoran di Bali yang mencapai 1.800 ton per tahun.
 
”Hanya selama ini karena daging dinilai alot, sehingga tak dipilih,” jelas Mardiana. Selama ini, untuk memenuhi pasokan dengan kriteria daging lunak dan lembut, Bali mendatangkan dari luar alias impor.
 
Untuk memenuhi persyaratan daging kebutuhan hotel dan restoran, Pemprov Bali bersama Lembaga Kajian Sapi dari Unud, akan melakukan riset tahun depan (2018).
 
Riset tersebut diantaranya melakukan pemeliharaan pada sapi Bali muda yang telah dikebiri pada usia 10 bulan. Terus dipelihara selama 2 tahun, selanjutnya akan dipotong. Daging sapi inilah yang nanti akan dicek, disaksikan kalangan hotel dan restoran utamanya para chef, untuk menentukan bisa tidaknya daging sapi memenuhi kebutuhan pariwisata Bali. “Karena mereka (pihak hotel dan restoran) yang memakai,” jelas Mardiana.
 
Sebelumnya Mardiana mengatakan upaya penggunaan daging sapi Bali untuk pasokan kebutuhan pariwisata Bali berkaitan dengan penggodokan perda bertalian dengan sapi Bali, yang sedang proses pembahasan. *K17

Komentar