nusabali

Balita Tercebur ke Sumur 15 Meter

  • www.nusabali.com-balita-tercebur-ke-sumur-15-meter

Balita Dewa Komang Krisna Purnama telah dirtujuk ke RS Sanglah, sementara ibunya, Dewa Ayu Ariani masih dirawat di RSUD Negara

Ibunya Juga Nyemplung Saat Coba Selamatkan Si Anak

NEGARA, NusaBali
Peristiwa tragis menimpa Dewa Komang Krisna Purnama, 4, balita asal Banjar Berawan Salak, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana. Balita lelaki berusia 4 tahun ini tercebur ke sumur sedalam 15 meter di pekarangan rumahnya, Selasa (22/8) siang. Tragisnya lagi, ibunda si balita ikut nyemplung ke sumur saat coba selamatkan putranya.

Informasi di lapangan, sebelum musibah yang terjadi Selasa siang pukul 11.00 Wita, Dewa Komang Krisna Purnama yang dikenal sebagai balita hiperaktif berada di rumah bersama ibundanya, Dewa Ayu Komang Ariani, 42. Sedangkan ayahnya tidak di tempat, karena konon sedang ada proyek di Kupang, NTT.

Awalnya, balita malang ini beramain di sekitar pekarangan rumahnya. Namun, tiba-tiba tercebur ke sumur sedalam 15 meter. Diduga kuat, balita Dewa Krisna sempat naik dan lompat-lopat di atas penutup sumur dari kayu triplek, hingga akhirnya jebol dan jatuh. Penutup sumur ini tingginya sekitar 80 cm dari tanah.

Perihal jatuhnya balita Dewa Krisna ini diketahui setelah ibunya mendengar teriakan disusul suara jatuh ke sumur. Ternyata, itu teriakan anak balitanya. Setelah dicek ibunya, balita malang ini sudah berada di dalam sumur. Mengatahui anak balitanya jatuh ke sumur, Dewa Ayu Ariani pun langsung berteriak meminta tolong. Habis itu, perempuan 42 tahun ini nekat turun ke dasar sumur untuk menyelamatkan anaknya, dengan berpegangan pada saluran pipa pompa air, hingga ikut jatuh dan terluka.

Sesaat kemudian, barulah datang bantuan dari sejumlah keluarga dan para tetangga. Mereka turun ke dalam sumur menggunakan tali. Yang dievakuasi lebih dulu dari dasar sumur adalah balita Dewa Krisna. Balita malang ini berhasil dievakuasi dalam kondisi masih bernapas, namun tak sadarkan diri dan menderita luka berat di bagian kepala. Balita yang sekarat ini pun langsung dilarikan ke Puskesmas I Negara di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, sebelum kemudian lanjut dirujuk ke IRD UPTD RSUD Negara.

Sedangkan ibunda si balita, Dewa Ayu Ariani, saat itu masih berada di dalam sumur. Dewa Ayu Ariani menyusul dievakuasi dari sumur sedalam 15 meter, atas bantuan petugas Pos SAR Jembrana. Dia berhasil dievakuasi dalam kondisi luka lecet di sejumlah bagian tubuhnya, selain juga mengalami trauma berat. Kemudian, dia dilarikan ke Puskesmas I Negara, sebelum kemudian dirujuk ke IRD UPTD RSUD Negara.

Hingga Selasa sore, ibu yang terluka ketika coba menyelamatkan anak balitanya di dalam sumur ini masih dirawat di di UPTD RSUD Negara. Sebaliknya, balita Dewa Krisna yang terluka berat di bagian kepala, kemarin siang sekitar pukul 13.00 Wita dirujuk ke RS Sanglah, Denpa-sar untuk penanganan intensif.

Suasana kalut mewarnai keluarga korban di IRD UPTD RSUD Negara, Selasa kemarin. Mereka enggan memberikan komentar kepada wartawan terkait musibah balita jatuh ke dalam sumur, yang ikut menyerert ibundanya ini. Petugas medis di IRD UPTD RSUD Negara juga tutup mulut seraya sempat mengusir wartawan yang berusaha mengambil gambar.

Bahkan, seorang petgas medis sempat menampar kamera waratawan NusaBali. Setelah melalui pendekatan khusus kepada Direktur IRD UPTD RSUD Negara, dr Made Dwipayana, akhirnya seorang petugas medis, dr Laksmi, bersedia memberikan keterangan pers.

Menurut dr Laksmi, balita Dewa Krisna tiba di IRD UPTD RSUD Negara sekitar pukul 11.30 Wita. Satu setengah jam kemudian, balita malang ini dirujuk ke RS Sanglah pukul 13.00 Wita, setelah sempat diobservasi. Berdasarkan hasil observasi, kata dr Laksmi, balita yang jatuh ke sumur ini alami cedera kepala berat.

Sedangkan ibunya, Dewa Ayu Ariani, hanya mengalami sejumlah luka lecet dan masih trauma atas peristiwa yang dialaminyua. Beberapa kali perempuan berusia 42 tahun itu terbaring dalam keadaan seperti setengah sadar dan beberapa kali pula memanggil-manggil nama anaknya. “Kondisi mentalnya terganggu,” ungkap dr Laksmi.

Sementara, salah seorang kerabat korban yang sempat diajak NusaBali berbincang-bincang di IRD UPTD RSUD Negara, mengatakan ketika kejadian kemarin siang, balita Dewa Krisna di rumah berdua dengan ibunya, Dewa Ayu Ariani. Kebetulan, ibunya sedang sibuk mempersiapakan piodalan di merajan.

Dia menyebutkan, sumur di pekarangan rumah korban sebenarnya tertutup triplek. Karenanya, sebelum jatuh ke dalam sumur, balita Dewa Krisna diduga sempat naik ke atasnya. “Mungkin karena anak itu sempat loncat-loncatan, makanya penutup sumur sampai jebol, selanjutnya dia jatuh,” katanya.

Sementara itu, balita Dewa Komang Krisna Purnama hingga Selasa sore masih terbaring tidak sadarkan diri di IGD RS Sanglah. Kepalanya tampak diperban yang basah oleh darah. Tim medis juga memasang satu tabung Oksigen dan alat bantu pernapasan untuk penanganan balita malang ini. Menurut informasi, tim medis IGD RS Sanglah nantinya akan melakukan tindakan operasi sembari menunggu kondisi balita ini stabil.

Pantauan NusaBali, balita malang asal Banjar Berawan Salak, Desa Banyubiru, Jembrana ini ditunggui sejumlah kerabatnya. Sedangkan ibundanya, Dewa Ayu Ariani, dirawat terpisah di RSUD Negara. “Ayahnya tidak ada di rumah, karena lagi ke Kupang (NTT), ada proyek yang dikerjakan disana,” ujar seorang kerabat korban kepada NusaBali. *ode,in

Komentar