nusabali

Garam Bercampur Kaca, Diskoperindag Pastikan Hoax

  • www.nusabali.com-garam-bercampur-kaca-diskoperindag-pastikan-hoax

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Jembrana cek garam produksi Kerapan Sapi yang diisukan bercampur kaca di Pasar Umum Negara, Senin (21/8).

NEGRARA, NusaBali
Dari hasil tes, petugas tidak menemukan indikasi kandungan kaca pada garam tersebut. Petugas Diskoperindag Jembrana pastikan garam bercampur kaca yang viral di media sosial adalah hoax.

Petugas Diskoperindag yang turun ke Pasar Umum Negara (PUN) mendapati satu pedagang menjual garam yang diisukan bercampur kaca itu. Selanjutnya, petugas minta sample garam dan melakukan tes dengan melarutkannya di air. Pengetasan dengan cara itu, sama seperti yang diunggah penyebar isu produk garam mengandung kaca. Setelah dilarutkan menggunakan air dan diaduk, sempat muncul butiran garam yang tidak larut di air. Namun butiran tersebut adalah garam, bukan kaca. “Memang ada seperti menggumpal. Setelah kami cicipi, itu garam. Kami gesek-gesekan di jari, kalau benar pecahan kaca, pasti tajam, namun tidak demikian adanya,” ungkap petugas Diskoperindag Jembrana, Ketut Angga Wijaya.

Dari sidak kemarin, petugas Diskoperindag juga mengecek kandungan salah satu produk garam kemasan lain. Hasilnya, juga tidak ada temuan kandungan berbahaya. Pengetesan beberapa produk garam disaksikan sejumlah pegadang yang cemas dengan isu garam bercampur kaca. “Semua nihil. Tidak ada kandungan kaca atau benda aneh-aneh. Sesuai hasil pengetesan kami, berita garam bercampur kaca adalah hoax. Aman dikonsumsi,” tandas Angga Wijaya.

Sementara Kepala Diskoperindag Jembrana, Made Gede Budhiarta mengaku melakukan pengecekan terhadap isu garam mengandung kaca agar ada kepastian untuk konsumen. Apalagi isu itu merebak di saat kelangkaan dan kenaikan harga garam. Garam kemasan yang dulunya seharga Rp 800 per kilogram, naik Rp 3.000 per kilogram. “Isu yang beredar itu tidak benar,” tegas Budhiarta. *ode

Komentar