nusabali

Lelang Cula Badak Tak Terbendung

  • www.nusabali.com-lelang-cula-badak-tak-terbendung

Pengadilan di Afrika Selatan, Minggu (21/8) memberi "lampu hijau" untuk ajang pelelangan online cula badak.

Harga Rp 800 Juta per Kg

JOHANNESBURG, NusaBali
Izin itu tetap diberikan, meski otoritas pemerintah Afrika Selatan dan juga para konservasionis berupaya mengganjal berlangsungnya acara yang pertama kali tersebut.
 
Sebelumnya, pihak berwenang di Afrika Selatan melarang penyelenggaraan lelang tiga hari itu.Sebab, dikhawatirkan praktik tersebut akan merusak larangan perdagangan badak yang berlaku secara global. Dengan pertimbangan itulah, otoritas di Afrika Selatan menolak menerbitkan ijin.
 
Namun persoalan ini kemudian bergulir ke muka hukum. Pengadilan Tinggi di Pretoria memutuskan untuk mendukung penyelenggara lelang yang diselenggarakan John Hume, -pengelola peternakan badak terbesar di dunia.
 
Pengacara Hume, Izak due Toit berargumen, bahwa izin tersebut telah disetujui namun tidak dikeluarkan oleh pihak berwenang di Afrika Selatan. Padahal, larangan perdagangan badak di dalam negeri telah dicabut sejak tiga bulan lalu.
 
"Kami kalah dalam kasus ini, kami harus menyerahkan izin yang telah dikeluarkan," kata Jurubicara Kementerian Lingkungan Hidup Moses Rannditsheni, seperti dilansir kompas dari AFP.
 
Izak due Toit mengatakan, mereka memperkirakan akan mendapatkan izin sebelum pelelangan tersebut dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 GMT, Senin (21/8) atau pukul 17.00 WIB.
 
Selama ini, Hume telah menumpuk enam ton cula, dan ingin melepas 500 kilogram, atau kira-kira 264 cula di dalam lelang online tersebut. "Kami bahagia, saya berharap pemerintah mengetahui bahwa mereka tidak adil bagi kami. Hakim menyatakan kekecewaannya atas keputusan menteri dan departemen."
 
Cula badak memiliki harga yang fantastis. Nilainya di pasar gelap bisa mencapai 60.000 dollar AS atau Rp 800 juta per kilogram. Harga itu lebih tinggi dari harga emas atau pun kokain.
 
Afrika Selatan adalah rumah bagi sekitar 20.000 badak, atau sekitar 80 persen populasi di seluruh dunia.Namun, dalam beberapa tahun terakhir negeri itu telah diguncang dengan pembantaian badak oleh para pemburu.
 
Hume sempat mengemukakan pandangannya. Menurut dia, perburuan liar hanya dapat dihentikan dengan memenuhi permintaan besar dari Asia dengan cula "panen" secara sah dari badak yang dianestesi. Namun, aktivis hak-hak binatang menilai agar penjualan cula badak legal hanya akan membuat perburuan liar kian marak.
 
Cula badak mengandung keratin, komponen yang sama seperti pada kuku manusia. Cula ini dijual dalam bentuk bubuk sebagai obat untuk kanker dan penyakit lainnya, di Vietnam dan China. *

Komentar