nusabali

Pemeriksaan Hewan Kurban, 140 Petugas Dikerahkan

  • www.nusabali.com-pemeriksaan-hewan-kurban-140-petugas-dikerahkan

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah yang jatuh pada 1 September 2017 mendatang, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

MANGUPURA, NusaBali
Ini demi memastikan hewan yang dipotong tidak mengandung penyakit, sehingga aman dikonsumsi. Pemeriksaan hewan kurban tidak saja di tempat-tempat ibadah, tapi menyasar pula pedagang hewan kurban yang ada di Gumi Keris. Seperti tahun lalu, pedagang hewan kurban marak di beberapa titik wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kuta, hingga Kuta Selatan.

Untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban, Dinas Pertanian dan Pangan berencana melibatkan sekitar 140-an orang petugas ke lapangan. Petugas terdiri dari para relawan, mahasiswa, dan dokter hewan. “Kami sudah bersurat ke Universitas Udayana (Unud) agar bersedia mengirimkan 100 mahasiswanya membantu melakukan pemeriksaan hewan kurban. Karena petugas kami hanya 30 orang ditambah relawan 10, jadi masih kurang. Makanya kami minta bantuan ke Unud. Kalau dengan mahasiswa Unud, ya sekitar 140 orang tim yang nanti akan terjun ke lapangan,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, Minggu (20/8).

Pemeriksaan hewan kurban rencananya akan diawali di penjual hewan kurban. Baru setelah itu pada H-3, tim akan bergerak ke tempat-tempat pemotongan hewan kurban seperti di masjid untuk melakukan pemeriksaan. Karena di Badung terdapat 50 tempat pemotongan hewan, maka tim ini akan dibagi.

“Sama seperti tahun lalu nanti tim akan kami sebar ke tempat-tempat pemotongan hewan kurban, ke masjid-masjid juga,” imbuh Asrama.

Sesuai standar pemeriksaan, hewan kurban yang hendak dipotong akan melalui dua kali pemeriksaan yakni pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum penyembelihan) dan postmortem (setelah disembelih). Menurut Asrama, pemeriksaan antemortem untuk melihat ciri-ciri fisik apakah hewan tersebut dalam kondisi sakit atu tidak. “Kalau sakit ya kami sarankan untuk tidak dipotong,” katanya. Sementara pada pemeriksaan postmortem yang dilakukan berupa pemeriksaan organ dalam hewan kurban antara lain hati, limpa, paru, jantung, dan ginjal. “Misalnya ditemukan cacing pada hati, kami akan sisihkan,” ucapnya.

Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah hewan kurban di Kabupaten Badung. Asrama beralasan masih harus melakukan pendataan ke lapangan. Jumlah pasti hewan kurban baru diketahui pada saat H-3. “H-3 kami akan turun ke tempat pemotongan hewan. Nanti baru diketahui berapa jumlah hewan kurban semuanya,” kata Asrama.

Untuk diketahui jumlah hewan kurban di Gumi Keris tahun 2016 sebanyak 273 ekor sapi dan 740 ekor kambing. Adapun perinciannya, Kecamatan Mengwi 8 ekor sapi dan 20 ekor kambing, Kecamatan Abiansemal ada 8 ekor sapi dan 20 ekor kambing, Kecamatan Kuta ada 53 ekor sapi dan 230 ekor kambing, Kecamatan Kuta Utara ada 38 ekor sapi dan 244 ekor kambing, Kecamatan Kuta Selatan ada 54 ekor sapi dan 191 ekor kambing. Sedangkan di Kecamatan Petang ada 2 ekor sapi dan 16 ekor kambing. Khusus di RPH Mambal, pelaksanaan pemotongan hewan kurban langsung dilakukan oleh sebuah yayasan yatim piatu dan merupakan salah satu program pemotongan hewan kurban secara nasional. *asa

Komentar