nusabali

Pasien Berdatangan, Diusulkan Perluasan RSUD Mangusada

  • www.nusabali.com-pasien-berdatangan-diusulkan-perluasan-rsud-mangusada

Rata-rata per hari 400–500 pasien berobat jalan ke RSUD Mangusada. Sedangkan 232 unit tempat tidur di kelas I, II, dan III selalu penuh.

MANGUPURA, NusaBali
Di tengah gencarnya Pemkab Badung melakuan pembenahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada, muncul wacana agar pemerintah melakukan perluasan rumah sakit. Wacana ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah pasien rawat inap di RS tersebut, sementara RS saat ini masih kekurangan tempat tidur.

Wacana perluasan ini dilontarkan Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Minggu (10/1). “Jadi kami rasa melihat kondisi pasien yang rawat inap semakin banyak, maka perlu dipikirkan ke depan adanya perluasan. Sehingga mampu menampung pasien yang dirawat inap,” kata politisi asal Dalung, Kuta Utara, itu.

Tak hanya mengenai perluasan kompleks rumah sakit, tapi sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan. Dan kalau wacana perluasan RSUD Mangusada ini mendapat respons dari pemerintah, menurutnya perlu diimbangi dengan SDM yang memadai. “Seberapa canggih alat yang disediakan, jika tidak ada sumber daya manusia yang mengoperasikannya juga rugi. Maka kita harapkan sumber daya manusia RSUD Badung juga mesti ditingkatkan,” imbuhnya.

Dirut RSUD Mangusada dr Agus Bintang Suryadi secara tidak membantah perihal kondisi rumah sakit yang dipimpinnya sekarang. Ia pun mendukung bila muncul wacana perluasan areal rumah sakit, karena hal itu dapat meningkatkan pelayanan. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Mangusada dr Made Nurija saat dikonfirmasi mengaku tingkat kunjungan pasien di RS tersebut rata-rata 400–500 orang per hari. “Ini yang statusnya pasien rawat jalan. Kalau pasien yang masuk ke UGD antara 90-100 orang setiap hari,” ujarnya. 

Sedangkan jumlah pasien rawat inap, menurutnya, hampir seluruh tempat tidur selalu penuh. “Kami punya tempat tidur untuk kelas I, II, III, itu sebanyak 232 unit. Rata-rata per hari 100 persen terisi,” ucap dr Nurija.

Apakah pihak rumah sakit sampai menolak pasien? “Kami bukan menolak. Tetapi bila seluruh ruangan penuh, maka kami akan merujuknya ke RS Sanglah (Denpasar), atau rumah sakit yang lain,” imbuhnya. Meski demikian, kebanyakan pasien menolak bila harus dirujuk. Sehingga terpaksa dirawat di UGD sambil menunggu mendapatkan tempat perawatan.

Sedangkan untuk kelas Paviliun Mangusada, walau terbilang anyar tetapi pasien yang dirawat sudah cukup banyak. “Untuk semua kelas di Paviliun Mangusada, rata-rata 60-70 persen,” tandasnya.

Menurut dr Bintang, tahun 2017 pihaknya mengusulkan pembanguan gedung pelayanan D, F, G untuk menunjang pelayanan di 2018. “Karena itu ke depannya memang perlu ada perluasan RSUD Mangusada seperti layanan geriatri lansia, rumah duka, dan radiologi kunker terpadu. Pemerintah mesti sudah melakukan pengkajian perluasan lahan untuk membangun gedung layanan tersebut,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, RSUD Mangusada memiliki empat gedung pelayanan yakni Gedung A untuk poliklinik, administrasi, rekam medik, perawatan anak dan ibu hamil serta pelayanan jantung. Untuk Gedung B untuk pelayanan emergency, instalasi bedah sentral, dan helipad. Sedangkan untuk Gedung C untuk pelayanan sterilisasi, laboratorium, bank darah, ICCU, ICU serta ruang perawatan kelas III yang jumlah tempat tidurnya sebanyak 164 tempat tidur. Terakhir adalah gedung paviliun untuk pelayanan ruang inap pasien VIP dan poliklinik. Untuk di gedung baru yang terdapat kamar VIP hanya tersedia 32 kamar, VVIP lima kamar, dan Super VVIP dua kamar. Sementara menurut dr. Bintang, idealnya jumlah kamar di rumah sakitar mencapai 300-400. 7 asa

Komentar