nusabali

Ngurah Agung Tantang Wandira

  • www.nusabali.com-ngurah-agung-tantang-wandira

Gong pertarungan perebutan Ketua DPD II Golkar Kota Denpasar segera ditabuh. Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira yang menjadi calon incumbent mendapatkan penantang. Dia adalah Anak Agung Ngurah Agung.

Jelang Musda Golkar Denpasar 

DENPASAR, NusaBali
Ngurah Agung, politisi asal Puri Gerenceng Denpasar yang kini Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali, ini digadang-gadang di akar rumput kader Golkar untuk maju mencalonkan diri menakhodai Partai Golkar Kota Denpasar. 

“Ngurah Agung salah satunya yang layak maju menantang Wandira,” ujar kader senior Golkar Bali asal Denpasar, Sabtu (9/1) siang.

Menurut sumber tersebut, selain Ngurah Agung, beberapa kader lainnya sudah muncul untuk memimpin Golkar Denpasar. Yakni Anak Agung Ayu Rai Sunasri. “Namun Rai Sunasri kayaknya tetap akan diplot di posisi Sekretaris DPD II Golkar Denpasar. Bisa jadi akan dipaketkan lagi dengan Wandira,” tambah sumber tadi.

Sementara Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya dikonfirmasi secara terpisah, Sabtu kemarin, mengatakan musda untuk DPD II kabupaten dan kota akan dimulai Februari sampai Maret 2016. “Februari sampai Maret digelar musda untuk kabupaten dan kota,” kata Wijaya. 

Kata politisi asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ini menyebut, sebelum musda di kabupaten dan kota akan digelar rapat kerja daerah (rakerda) untuk merumuskan program kerja. “Di rakerda nanti akan dibuat program-program termasuk untuk kabupaten dan kota,” imbuh mantan anggota DPR RI ini.

Ditegaskannya, siapa saja boleh maju dalam pertarungan di musda kabupaten dan kota. “Siapa saja kader partai bisa maju. Sepanjang dia memenuhi syarat. Soal syarat kandidat pucuk pimpinan partai, itu sudah tertuang dalam Juklak 4 DPP Partai Golkar,” ujar Wijaya.

Kalaupun kandidatnya menjadi pengurus di tingkat Provinsi Bali, tidak masalah. Seperti Ngurah Agung yang menjaid pengurus di DPD I Golkar Bali, bisa maju di Denpasar. Tetapi jika yang bersangkutan terpilih menjadi ketua, harus melepas jabatan di tingkat provinsi. “Tidak boleh rangkap jabatan. Harus pilih salah satunya. Seperti saya dulu Wasekjen DPP hasil Munas Bali. Kini ditugaskan ke provinsi ya harus rela turun jabatan,” tutur Wijaya. 

Terkait dengan tarung Musda Kota Denpasar, Ngurah Agung dikonfirmasi mengatakan siap maju dan siap ditugaskan di mana saja oleh partai. “Kalau nanti di Denpasar, lihat dulu dukungan dari bawah. Saya sih siap kalau ada dukungan dan ditugaskan oleh partai,” tegas Ngurah Agung. 

Sementara, Wayan Mariyana Wandiri belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi ponselnya tidak aktif. 7 nat

Komentar