nusabali

KK Miskin Terbanyak di Kecamatan Gianyar

  • www.nusabali.com-kk-miskin-terbanyak-di-kecamatan-gianyar

Berdasarkan data PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Gianyar tahun 2016, KK miskin se-Kabupaten Gianyar 4.457 atau sekitar 22.000 jiwa.

GIANYAR, NusaBali

KK miskin terbanyak di Kecamatan Gianyar, 1.223 KK, disusul Payangan 905 KK, Sukawati 626 KK, Tampaksiring 581 KK, Tegallalang 565 KK, Ubud 369 KK, dan Blahbatuh 188 KK.

Kepala Dinas Sosial Gianyar I Made Watha menjelaskan untuk memperbaiki kondisi ekonomi KK miskin, pihaknya telah melakukan pelbagai upaya. Salah satunya, membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE). "Selama ini yang paling diminati KUBE adalah usaha alat upakara," jelasnya, Senin (14/8).

Dijelaskan Watha, tiap KUBE terdiri dari minimal 10 orang. Per orang dibantu permodalan Rp 2 juta. Sehingga setiap KUBE berhak memperoleh suntikan modal Rp 20 juta. "KUBE ini diutamakan mereka yang masuk data Program Keluarga Harapan (PKH)," jelasnya. Sasaran dari KUBE ini tidak hanya kepala keluarga, melainkan juga gabungan segala usia. Mulai dari anak usia sekolah hingga lansia (lanjut usia). "Mereka bersepuluh harus punya tujuan dan jenis usaha yang sama dalam sebuah kelompok. Ada manajemen dan laporan keuangan yang harus mereka pertanggungjawabkan. Sehingga diharapkan, ada rasa jengah untuk terbebas dari belenggu kemiskinan," terang pejabat asal Desa Ketewel, Sukawati ini.

Watha mencontohkan, KUBE Sambal Bali di Banjar Cemenggaon, Desa  Celuk, Sukawati. "Sambal bumbu Bali itu di bungkus plastik seharga Rp 2.000. Itu laris sekali saat ini di pasaran," ungkapnya.

Setiap KUBE memiliki ciri khas tersendiri sesuai potensi wilayah. Di Desa Manukaya, Tampaksiring, misalnya, KUBE kerajinan renda dan peternak itik.

Tahun 2016, ada 45 unit KUBE digelontor dana pusat. Tahun 2017, diusulkan 22 unit, sudah diverifikasi dan kini menunggu penerimaan dana dari pusat. Untuk diketahui, PKH untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga miskin. PKH mendapatkan bantuan tunai atau non tunai berupa pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Penerima PKH juga memperoleh bantuan rastra (beras sejahtera), serta program-program bersubsidi lainnya. Dengan demikian PKH mampu menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial. *nvi

Komentar