nusabali

Diduga Pelaku Aniaya Brimob, 3 WNA ‘Dicekal’

  • www.nusabali.com-diduga-pelaku-aniaya-brimob-3-wna-dicekal

Tim gabungan dari Polda Bali akan sebar sketsa wajah tiga terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimbob, Brigadir Ida Bagus Suda Suwarna, dalam insiden di parkir dekat pos jaga Hotel Ayana, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (8/8) siang.

DENPASAR, NusaBali

Polisi pun minta Imigrasi cekal tiga WNA yang diduga sebagai pelaku.Sketsa terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob yang akan disebar Polda Bali itu semuanya berwajah WNA asal belahan Timur Tengah. Sketsa wajah tersebut dibuat berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi TKP, serta keterangan saksi-saksi, termasuk korban Brigadir IB Suda Suwarna.

“Ketiga WNA yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob tersebut diperkirakan masih berada di Bali. Kepolisian sudah minta pihak Imigrasi untuk cekal mereka,” ungkap sumber kepolisian di lokasi TKP sekitar pos pengamanan Hotel Ayana, Jimbaran, Kamis kemarin.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai, Ari Budjanto, membenarkan pihaknya sudah menerima permintaan dari Polda Bali untuk cekal beberapa WNA yang diduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob. Permintaan cekal itu dilayangkan pihak Polda Bali, Rabu (9/8).

Hanya saja, Ari Budjanto enggan merinci kewarganegaraan WNA yang minta dicekal oleh kepolisian. Kalau koordinasi dari Polda Bali untuk pencekalan, memang sudah ada. Tapi, ini kan masih perlu pendalaman lagi,” tandas Ari.

Sementara, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose menerangkan dari hasil penyelidikan, olah TKP, pemeriksaan 5 saksi, pihaknya sudah mendapatkan gambaran untuk membuat sketsa wajah terduga pelaku. Hanya saja, Petrus Golose enggan merinci apakah pelaku merupakan WNA atau WNI. “Pelakunya masih dalam pengejaran,” jelas Petrus seusai penyerahan senjata kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Gubernur NTT di Makodam IX/Udayana, Denpasar, Kamis ke-marin.

Petrus menjelaskan, saat ini tim gabungan Polda Bali masih melakukan penyelidikan kasus ini, termasuk pemeriksaan TKP dan saksi-saksi. Selain itu, juga masih dilakukan proses pemulihan korban Brigadir IB Suda Suwarna, yang sempat dianiaya pelaku hingga pingsan.

“Hal terpenting untuk menangani perkara ini, salah satunya bagaimana memeriksa saksi korban dan bagaimana saksi korban dalam posisi tidak tertekan. Sehingga nantinya bisa memberikan keterangan sesuai dengan yang terjadi,” tegas Jenderal Polisi Bintang Dua yang andil dalam penggerebekan gembong teroris asal Malaysia, Dr Azhari, di Batu, Malang, Jawa Timur, November 2005 ini.

Setelah itu, lanjut Petrus, pihaknya akan lakukan proses induksi keluar dari tempat perkara dan melakukan pengejara terhadap pelaku. Petrus menegaskan, kasus ini motifnya perampasan, bukan terorisme. Ini murni kasus pencurian dengan kekerasan (Curas). “Motifnya pencurian dengan kekerasan,” katanya.

Sementara itu, informasi lain menyebutkan, sebelum ditemukan tergeletak pingsan, kofban Brigadir IB Suda Suwarna sempat bertemu tiga WNA yang diduga berasal dari belahan Timur Tengah. Saat itu, korban menyapa ketiga WNA tersebut dengan bahasa Inggris, “Where are you going (kamu mau pergi ke mana, Red)?”

Namun, belum sempat mendapat jawaban dari ketiga WNA, anggota Brimob ini sudah tak sadarkan diri. Diduga, korban dibius dengan cara menempelkan kain berisi cairan kimia hingga tak sadarkan diri. Korban kemudian jatuh dan wajahnya mengenai lantai beton hingga terluka. Saat itulah pelaku merampas senjata jenis SS-1 yang dibawa korban. “Makanya, kemarin sempat diambil sampel muntahan korban di lokasi,” beber sumber NusaBali. *dar,rez

Komentar