nusabali

Keluarga Sebut DI Sering Aniaya Korban

  • www.nusabali.com-keluarga-sebut-di-sering-aniaya-korban

Abdurahim, kakak tiri SR siswa yang meninggal dunia diduga akibat berkelahi dengan temannya menceritakan adiknya itu sering mendapat kekerasan dari teman sekelasnya berinisial DI.

Bocah SD Tewas di Sekolah

SUKABUMI, NusaBali
Peristiwa itu terjadi sejak SR masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Dikatakan Abdurahim pihak keluarga tidak membesar-besarkan hal itu karena menganggap kenakalan biasa meski beberapa kali memberikan teguran kepada DI.

"Pernah adik saya terluka di bagian telinga dan bibir, katanya dipukul dan dicakar sama si DI ini. Selain itu alat-alat sekolah adik saya juga sering disembunyikan sama anak itu, namun keluarga masih menganggap hal wajar namanya juga anak-anak," kata Abdurahim kepada sejumlah media usai menyaksikan proses olah TKP Polisi di SDN Longkewang, Kecamatan Cicantayan, Rabu (9/8/2017).

Abdurahim tidak menyangka perbuatan itu dilakukan berulang oleh DI dan berujung dengan kematian SR. Kendati begitu, Abdurahim berharap polisi benar-benar menegakkan keadilan untuk keluarganya.

"Saya tahu anak itu (terduga pelaku) masih di bawah umur, tapi bagaimanapun kami berharap ada keadilan yang bisa ditegakkan oleh kepolisian. Langkah kekeluargaan atau permintaan maaf kami terima namun hukum harus berjalan," lanjut dia seperti dilansir detik.

Keluarga DI sendiri sudah mendatangi rumah duka pada Selasa (8/8) kemarin malam. Namun atas permintaan Abdurahim , orang tua DI diminta untuk tidak memperkenalkan diri kepada orang tuanya agar tidak ada konflik di saat suasana keluarga masih berduka.

"Semalam orang tua DI datang, tapi saya minta dia tidak memperkenalkan diri kepada ibu saya. Karena takutnya malah memperkeruh suasana, dia datang bersama tokoh masyarakat," tutup dia.

Sementara itu, dari hasil autopsi yang dilakukan pihak RSUD Sekarwangi Cibadak, dokter forensik menemukan sejumlah luka diduga akibat kekerasan di tubuh korban. "Kami menemukan ada luka memar di pelipis sebelah kiri korban," kata Dokter Forensik Arif Wicaksono kepada sejumlah wartawan.
 
Arif mengungkapkan ada kelainan di kepala korban yang perlu dipastikan dengan melakukan uji laboratorium. "Kita akan uji lab, untuk hasilnya baru bisa diketahui dua minggu kemudian," imbuh dia.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, bocah SR diduga meninggal setelah berkelahi dengan temannya sekelasnya berinisial DI, di halaman sekolah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (8/8) pagi.
 
"Wali kelas dua sempat berpapasan dengan DI. Saat itu DI menangis karena SR tidak sadarkan diri. Kepada wali kelas bernama Ruhiyat itu DI bercerita baru saja berkelahi dengan SR di halaman sekolah," kata Kapolres Sukabumi AKBP Syahduddi dalam keterangan tertulis.
 
Namun pihak sekolah membantah adanya perkelahian tersebut. Ade Rohman Gunawan, Kepala Sekolah SD Longkewang mengatakan siswanya meninggal setelah dilempar minuman ringan beku oleh DI.
 
"Ada yang mengatakan dipukul lah berkelahi lah, itukan opini masyarakat. Setelah diautopsi, ada luka memar akibat jatuh dan tidak mematikan, ada faktor penyakit lain hingga korban meninggal," kata Ade di kantornya., Rabu (9/8). *

Komentar