nusabali

Puri Agung Ubud Restui Cok Ibah

  • www.nusabali.com-puri-agung-ubud-restui-cok-ibah

Restu Cok Ibah maju tarung ke Pilkada Gianyar 2018 dikeluarkan dalam paruman Puri Agung Ubud, Sabtu malam

Cok Ace Akan Mohon Restu Setelah Dapat Rekomendasi


GIANYAR, NusaBali
Puri Agung Ubud akhirnya restui Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018. Puri Agung Ubud beserta pasemetonannya pun siap menangkan Cok Ibah dalam tarung head to head melawan jago PDIP di Pilkada Gianyar, 27 Juli 2018 mendatang.

Restu tersebut diperoleh Cok Ibah dalam paruman sameton (rapat keluarga) Puri Agung Ubud di Puri Abangan, rumah tinggal mantan Bupati Gianyar (1993-1998, 1998-1999) Tjokorda Gde Budi Suryawan alias CBS, Sabtu (5/8) malam. Adanya paruman yang merestui Cok Ibah ini baru diungkapkan tokoh muda Puri Agung Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah, kepada NusaBali di Gianyar, Senin (7/8).

Menurut Cok Wah, paruman malam itu dihadiri sejumlah panglingsir yang menjadi bagian Puri Agung Ubud. Mereka, antara lain, Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (mantan Bupati Gianyar 2008-2013 yang kandidat Calon Wakil Gubernur Bali dari PD-IP ke Pilgub 2018), hingga CBS (mantan Bupati Gianyar yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali), dan Cok Ibah (politisi Golkar anggota DPRD Bali dua periode yang juga Bendesa Adat Ubud).

Cok Wah yang bertindak sebagai pengenter (pemandu) paruman malam itu, mengatakan sejumlah panglingsir puri dari luar wilayah Kelurahan Ubud juga hadir, seperti Puri Sayan (Desa Sayan, Kecamatan Ubud), Puri Negari (Desa Batuan, Kecamatan Sukawati), dan Puri Batubulan (Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati).

Ada dua materi bahasan dalam paruman sameton Puri Agung Ubud di kediaman CBS malam itu, di luar masalah politik, yakni terkait pawiwahan (upacara pernikahan) dan persiapan palebon sameton Puri Agung Ubud. Setelah dua materi itu selesai dibahas, Cok Ibah yang mohon waktu untuk menyampaikan tentang niatnya maju tarung ke Pilkada Gianyar 2018. Cok Ibah menyatakan maju tarung, karena didukung Golkar dan komponen masyarakat.

Saat itu pula, Cok Wah selaku pangenter secara khusus menyampaikan tentang bhisama sameton Puri Agung Ubud melalui paruman Puri Agung Ubud, 31 Mei 2016 silam. Saat paruman tersebut, Cok Wah didaulat sebagai satu-satu tokoh dari Puri Agung Ubud yang maju ke Pilkada Gianyar 2018.

Nah, Cok Wah pun menyampaikan permohonan maaf kepada sameton puri, karena setelah proses berjalan, tokoh Puri Agung Ubud yang maju ke Pilkada Gianyar 2018 adalah Cok Ibah, yang notabene ayah tirinya. Ini karena aspirasi yang kuat terutama dari partainya, Golkar. Cok Wah menyadari, untuk maju Pilkada, tidaklah cukup hanya dukungan bhisama puri, namun juga harus ada dukungan partai dan mekanisme yang wajib dilalui.

“Analoginya, SIM tiyang meduwe, bensin tiyang ngelah, nyopir tiyang bisa. Tapi, mobil tiyang ten ngelah (SIM saya punya, bensin saya punya, saya juga bisa mengemudi. Tapi, saya tidak punya mobil, Red). Bagaimana tiyang bisa maju?’’ jelas Cok Wah.

Cok Wah menilai hanya Cok Ibah yang memenuhi semua persyaratan untuk maju ke Pilkada Gianyar 2018, sesuai analoginya tadi. “Untuk bensin (biaya buat memenangkan Cok Ibah), tentu hanya perlu dikomunikasikan antar sameton puri. Karena sameton sama-sama punya rasa memiliki figur Cok Ibah, saya kira biaya bisa di-komunikasikan,” tandas Cok Wah.

Dihubungi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, Cok Ibah membenarkan dirinya sudah dapat restu dari Puri Agung Ubud untuk maju ke Pilkada Gianyar 2018. Namun, kata Cok Ibah, dalam paruman malam itu, Cok Putra selaku Panglingsir Puri Agung Ubud juga minta waktu pemaparan terkait adiknya, Cok Ace, yang akan maju sebagai Cawagub Bali dengan berebut kendaraan PDIP.

“Intinya, saya hanya berharap, sameton Puri Agung Ubud tetap rukun dan bersatu,” papar Cok Ibah. Sejauh ini, belum dipastikan siapa yang akan jadi tandem Cok Ibah di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar. Yang pasti, nantinya Cok Ibah akan maju tarung Pilkada 2018 dengan kendaraan Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI, Calon lawannya dalam tarung head to head di Pilkada 2018 adalah jago dari PDIP---yang masih berupaya menggaet Hanura dan NasDem sebagai mitra koalisi. PDIP diwacanakan akan usung pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman).

Sementara itu, Cok Ace menyatakan dirinya diajak PDIP untuk tampiil sebagai Cawagub Bali mendampingi Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali). Menurut Cok Ace, ajakan kader PDIP itu bermula dari pertemanannya dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Kemudian, saat deklarasi Paket Wayan Koster-Cok Ace di Wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Pakraman Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Desember 2016 lalu, Cok Ace juga telah menyampaikan kepada Cok Wah---yang hendak nyalon ke Pilkada Gianyar 2018.

Menurut Cok Ace, saat setor formulir pendaftaran kandidat Cawagub Bali di PDIP, sebulan lalu, dirinya juga telah memaklumkan kepada Cok Ibah. “Waktu itu, Cok Ibah mempersilakan saya. Artinya, saya inginkan agar sameton puri menilai di mana ada kesalahan saya atas proses semua ini?’’ kata Cok Ace.

Dalam paruman di Puri Agung Ubud malam itu, kata Cok Ace, dirinya juga memaparkan kiprahnya yang sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai kandidat Cawagub Bali di DPP PDIP. Jika benar nanti ditugaskan sebagai Cawagub Bali dari PDIP di Pilgub 2018, Cok Ace mengajak sameton Puri Agung Ubud untuk menyikapi tugas itu sebagai tanggug jawab bersama.

“Tapi, dalam paruman Sabtu malam, saya belum mohon restu kepada para sameton puri, karena belum memegang rekomendasi DPP PDIP,” kata Cok Ace. “Setelah nanti ada rekomendasi, mungkin tiyang tidak hanya menyampaikan dalam paruman Puri Agung Ubud, namun juga dengan sameton Keturunan Dalem Sukawati (KDS) se-Bali,” lanjut mantan Bupati Gianyar 2008-2013 yang diusung Golkar bersama parpol-parpol non PDIP ini. *lsa

Komentar