nusabali

Novel Dukung Pembentukan TGPF

  • www.nusabali.com-novel-dukung-pembentukan-tgpf

Salah satu saksi kunci sempat merevisi keterangannya

JAKARTA, NusaBali
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berpendapat, untuk saat ini penyelesaian kasus penyerangan air keras terhadap dirinya bisa dilakukan dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
 
Hal tersebut disampaikan kakak kandung Novel, Taufik Baswedan, Jumat (4/8). "Setiap perkara yang berlarut berlarut, harus dibentuk Tim Pencari Fakta, karena ada apa?."
 
Taufik berkata, untuk kasus seperti yang menimpa Novel, polisi seharusnya dapat mengungkap pelaku dalam hitungan hari. Namun sudah lebih dari 100 hari Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap pelaku dan dalang penyerangan ke Novel.
 
Atas hal itu, kata Taufik, Novel ingin agar pengusutan kasus penyiraman air keras yang berlarut dilanjutkan dengan dibentuk tim gabungan yang independen dan melibatkan sejumlah pihak.
 
"Kebanyakan kalau perkara seperti itu paling seminggu, paling banter delapan sampai sepuluh hari tertangkap semua. Itu kan banyak pihak yang sarankan itu (pembentukan TGPF)," tuturnya seperti dilansir cnnindonesia.
 
Novel saat ini menjalani rawat jalan di Singapura. Dia sudah beberapa kali menjalani operasi pada kedua matanya yang rusak akibat siraman air keras, pada Selasa 11 April 2017 lalu.
 
Dia sudah keluar dari rumah sakit, dan tinggal di sebuah tempat di kota Singapura. Penyidik senior jebolan polisi itu masih menunggu tindakan dokter selanjutnya untuk menyembuhkan mata kirinya.
 
Sampai saat ini Polisi sendiri masih kesulitan untuk bertemu Novel di Singapura.

Intinya kan pernah dari penyidik Polda ke sana pada awal Mei, artinya ingin menggali lebih jauh. Kan kami berbicara soal metode deduktif ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/8) seperti dilansir kompas.

Menurut Argo, penyidik ingin menggali keterangan Novel soal latar belakang kasus yang pernah dia tangani di KPK. Nanti akan dilihat dari kasus tersebut apakah ada orang yang menaruh dendam terhadap Novel.
 
Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan salah satu saksi kunci kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sempat mengoreksi keterangannya dalam proses membuat sketsa orang yang dicurigai sebagai pelaku teror. 
 
"Saksi ini mengaku memang sempat terobsesi dengan gambar wajah AL, jadi dia merevisi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (4/8) seperti dilansir tempo. Selah direvisi, lanjut Argo, wajahnya bukan seperti AL, pria yang sempat diperiksa polisi terkait kasus ini.
 
AL diperiksa berdasarkan keterangan yang diberikan Novel. AL sendiri masih memiliki hubungan dengan Hasan, yang sebelumnya juga sempat diperiksa karena sering terlihat di lokasi rumah Novel sebelum kejadian. "Bukan," kata Argo.  *

Komentar