nusabali

Harga Garam dan Ikan Naik, Penjual Pindang Kelimpungan

  • www.nusabali.com-harga-garam-dan-ikan-naik-penjual-pindang-kelimpungan

Pembuat pindang di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan merasakan imbas kelangkaan dan naiknya harga garam di pasaran. 

TABANAN, NusaBali
Pada saat bersamaan, harga ikan ikut meroket sehingga pembuat pindang kelimpungan. Meski keuntungan setipis bulu bawang, mereka tetap berusaha dengan cara mengurangi produksi. 

Salah seorang pembuat ikan pindang, Ni Wayan Sriati, 49, mengatakan kenaikan harga garam mencapai 4 kali lipat. Semula ia beli garam Rp 1.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 4.000 per kilogram. Harga garam naik sejak satu bulan lalu. Biasanya, ia beli garam krotokan sebanyak 1 ton seharga Rp 3 juta. Saat ini uang Rp 3 juta hanya dapat garam krotokan sebanyak 3 karung isian 75 gram. Satu karung isian 75 kg dipakai selama 3 hari. 

Sriati menambahkan, harga ikan di pasaran rata-rata naik Rp 2.000 per ekor. “Sudah garam langka dan naik, harga ikan juga ikut naik,” keluh Sriati, Rabu (2/8). Meski terjadi kenaikan harga garam dan ikan, Sriati tetap produksi pindang. Alasannya, ia tak punya pekerjaan lain apalagi telah menekuni usaha ini sejak 30 tahun lalu. Mirisnya, di balik meroketnya harga bahan baku, ia tak bisa menaikkan harga pindang. Jika ikut naik, pembeli beralih beli lauk lainnya. 

Sriati terpaksa bertahan dengan harga lama bahkan setara dengan biaya produksi. Dikatakan, ia beli 3 ikan tongkol untuk bahan pindang seharga Rp 5 ribu, ia pun jual dengan harga sama. “Untungnya sekarang tipis, bahkan tak dapat untung,” ungkapnya. Satu-satunya cara agar usahanya tetap jalan dengan mengurangi jumlah produksi. Saat harga ikan dan harga garam normal, ia produksi ikan pindang sampai 4 kwintal sehari. “Sekarang turun jadi 3 kwintal sehari,” terangnya. 

Pembuat ikan pindang lainnya, Ni Nengah Sulasih, 39, mengaku sebelumnya beli garam Rp 2.800 per kilogram, kini menjadi Rp 4.000 per kilogram. Ia juga pilih tak naikkan harga ikan pindang karena takut pembeli kabur. Sulasih mengaku dapatkan ikan dari Jawa karena di Bali krisis ikan. Biasanya ikan lemuru ia beli Rp 150 ribu per dus, kini naik menjadi Rp 152 ribu per dus. Ikan tongkol per dus Rp 215 ribu, kini menjadi Rp 217 ribu. “Rata-rata naik menjadi Rp 2.000,” terangnya. Ia berharap harga garam kembali normal sehingga pembuat pindang tidak kelimpungan. *d

Komentar