nusabali

Novel Baswedan Belum Mau Diperiksa

  • www.nusabali.com-novel-baswedan-belum-mau-diperiksa

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan belum mau diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK itu.

JAKARTA, NusaBali
"Sampai saat ini belum di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Penyidik ke sana (Singapura) mau memeriksa (tapi) belum mau," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/8).
 
Bahkan, kata Argo, Novel pernah menolak rencana polisi mendatangi Novel di Singapura. Padahal, polisi hanya meminta beberapa jam saja untuk memeriksa Novel.
 
Ketika itu, kata Argo, Novel berkata kepada polisi, dia hanya ingin berbincang biasa, bukan dalam suasana pemeriksaan. "Kita ngobrol saja lah, masalah polisi nanti saja," ucap Argo menirukan ucapan Novel. Argo pun heran ketika Novel diwawancarai sejumlah media di Singapura. Tapi, kata dia, polisi tidak mempermasalahkannya.
 
Kata Argo, polisi masih bersabar menunggu Novel bersedia diperiksa. "Enggak masalah. Kami sudah sampai seperti itu tapi sampai sekarang belum ada jawaban," ucapnya seperti dilansir cnnindonesia.
 
Nantinya, bila Novel bersedia diperiksa, polisi akan menyodorkan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh Novel. Selain itu, polisi juga akan mencocokan sketsa wajah terduga pelaku yang dimiliki polisi. Terkait tudingan Novel tentang adanya petinggi Polri yang terlibat dalam kasus ini, Argo mengingatkan Novel agar tidak asal menuduh. Novel harus mengklarifikasi dan menyiapkan bukti yang kuat. "Harus ada bukti kalau ada keterlibatan jenderal, siapa? Buktinya apa?" ujarnya.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh di dekat rumahnya, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Lebih dari 100 hari setelah peristiwa penyiraman air keras itu, polisi belum dapat menangkap pelaku penyerangan.

Polri kemudian membentuk tim investigasi gabungan bersama KPK untuk membongkar kasus teror air keras itu. Namun, lembaga antirasuah tersebut mengaku tidak akan bergabung dalam tim gabungan tersebut. *

Komentar