nusabali

Rebutan Cawabup Rentan Pecah KGB

  • www.nusabali.com-rebutan-cawabup-rentan-pecah-kgb

Cok Asmara mengatakan KGB terancam pecah jika masing-masing anggota nantinya masih punya rasa kecewa atas keputusan yang diambil koalisi.

GIANYAR, NusaBali

KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) kini memperpanjang pendaftaran bakal Cabup-Cawabup untuk Pilkada Gianyar 2018 hingga 16 Juli 2017. Perpanjangan pendaftaran ini setelah koalisi beranggotakan Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKPI ini menerima pendaftaran enam figur baik posisi Cabup dan Cawabup pada 26-31 Juli 2017 lalu.

Di tengah perpanjangan pendaftaran itu, jajaran KGB sedang berusaha menjaga agar koalisi ini tak terpecah-belah. Langkah itu karena beberapa kalangan, termasuk internal KGB sendiri menduga koalisi rentan pecah terutama akibat tarik-ulur penentuan pasangan paket calon, terutama posisi Cawabup. Karena untuk sementara, KGB lebih fokus menjagokan satu figur, yakni tokoh Puri Saren Ubud (bagian dari Puri Agung Ubud, red), yakni Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah sabagai Cabup. Sedangkan, penentuan posisi Cawabup akan menjadi perebutan ketat dan alot oleh pentolan empat partai anggota KGB.

Ketua DPK (Dewan Pimpinan Kabupaten) PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra mengakui, tanpa mengabaikan nama pendaftar posisi cabup lain di KGB, untuk sementara nama Cok Ibah lebih mendominasi aspirasi baik di internal KGB dan masyarakat. “Ya, memang posisi Cawabup ini akan jadi alot di KGB nanti. Kita tunggu saja,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kelurahan/Kota Gianyar ini.

Terkait itu, Ngakan Putra meyakini, jagoannya yang melamar di posisi Cawabup, AA Gde Waisnawa Putra alias Gung Wes dipastikan akan meramaikan perhelatan perebutan posisi Cawabup di KGB. “Bagi kami, semua pendaftar serius maju. Tapi, Gung Wes yang didukung kader-kader PKPI dan komponen masyarakat khususnya di Kecamatan Gianyar, tentu lebih serius juga,” jelasnya.

Terkait hal itu, Ketua KGB Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara mengatakan, pihaknya tak menampik KGB terancam pecah jika masing-masing anggota nantinya masih punya rasa kecewa atas keputusan yang akan diambil koalisi. Oleh karena itu, sejak awal pembentukan KGB ini, pihaknya berusaha bertindak dan bersikap terbuka, jujur dan berasas kebersamaan dalam setiap langkah. “Mari jaga koalisi ini dengan fair play. Dan keputusan yang dibuat tentu dengan pertimbangan matang, demi bersama bukan demi satu partai,” jelas anggota Komisi IV DPRD Bali ini.

Matang dimaksudkan Cok Asmara, yakni memilih figur yang didudukkan di posisi Cabup atau Cawabup dengan mempertimbangkan segala sisi figur. Antara lain, jejak pengalaman figur, kesenioran, representasi kewilayahan, dan tingkat elektabilitas yang diukur dengan survei. "Jika semua unsur itu telah jadi pertimbangan secara matang terhadap figur yang diusung, saya kira penentuan Cawabup ini tak akan ada masalah," jelas tokoh Puri Kantor Ubud (bagian dari Puri Agung Ubud) ini.

Cok Asmara menambahkan, perpanjangan pendaftaran Cabup dan Cawabup di KGB juga menjadi salah satu bagian untuk mencegah kemungkinan KGB terjadi perpecahan. Karena dengan perpanjangan itu, akan ada lebih banyak figur yang ikut menjaga soliditas dan perjuangan KGB ke depan.

Sementara, dihubungi terpisah Bendahara DPC Demokrat Gianyar yang disebut-sebut banyak pihak layak maju di posisi Cawabup, Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani mengatakan, berdasarkan keputusan rapat DPC Demokrat Gianyar, beberapa waktu lalu, partainya hanya mengusung satu figure, yakni Ketut Jata. Mantan Ketua DPC Demokrat ini diusung karena lebih senior di Demokrat ketimbang dirinya. Gek Rani mengaku, dirinya sangat menghormati keputusan itu demi menjaga persatuan dan kesatuan di internal Demokrat. “Untuk apa berpartai jika di tubuh partai sendiri tak ada komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan sikap,” jelas pengusaha pariwisata di Kuta, Badung dan Ubud, asal Kelurahan Beng, Gianyar ini.

Namun Gek Rani mengakui, politik selalu menyajikan momen last minute. Demi partai, dirinya siap mendukung dan memperjuangkan kader Demokrat dan paket yang ikut diusung partai. Dirinya siap maju jika hal itu perintah partai. Sebelumnya, tokoh Puri Saren Kawan Ubud, Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah sudah mendaftar Cabup di DPD II Golkar Gianyar, Jumat (14/7) lalu. Sembari menunggu Cok Ibah mendaftar di KGB (Koalisi Gianyar Bangkit), beberapa politisi mulai mengutak-atik penjaringan figur Cawabup, pendamping Cok Ibah.

Informasi NusaBali di Gianyar, di antara figur yang dianggap kuat menduduki posisi cawabup, dua figur Demokrat Gianyar dinilai paling kuat akan berpasangan dengan Cok Ibah. Mereka adalah Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani yang Bendahara DPC Demokrat Gianyar dan pengusaha pariwisata. Satunya lagi, Ketut Jata yang mantan Ketua DPC Demokrat, kini Wakil Ketua DPRD Gianyar. *lsa

Komentar