nusabali

Dua Wakil Denpasar Terpilih Jadi Duta Bahasa

  • www.nusabali.com-dua-wakil-denpasar-terpilih-jadi-duta-bahasa

Dua wakil Denpasar, I Gede Darmadi, 22, dan dr Putu Gita Indraswari SKed, 23, terpilih menjadi Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2017.

Darmadi Angkat Fenomena Bahasa Gaul, Gita Dogeng Berbahasa Bali


DENPASAR, NusaBali
Mereka terpilih setelah menyisihkan 18 finalis lainnya dalam laga final Pemilihan Duta Bahasa Bali 2017 di Gedung Wanita Nari Graha, Niti Mandala Denpasar, Kamis (20/7) malam.

Sebelum ditetapkan sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2017, Gede Darmadi dan Putu Gita Indraswari harus melalui persaingan persaingan cukup ketat. Mereka awalnya bertarung dengan 81 kontestan lainnya dari berbagai daerah se-Bali di babak penyisihan. Kemudian, mereka bersaing dengan 18 kontestan lainnya di babak final.

Penilaian dimulai dari makalah atau karangan argumentasi yang mereka buat. Kemudian, dilanjut dengan uji kemahiran berbahasa Indonesia, presentasi, debat, uji kemahiran berbahasa asing, uji kemahiran berbahasa daerah, hingga penilaian bakat. Pada akhirnya, Gede Darmadi dan Putu Gita Indraswari dinobatkan sebagai yang terbaik.

Baik Gede Darmadi maupun Putu Gita mengaku bangga sekaligus deg-degan, setelah sukses terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2017. Pasalnya, mereka akan membawa nama Bali ke tingkat nasional.

Meski demikian, Gede Darmadi mengaku sangat senang bisa memenangkan kompetisi, karena menjadi yang terbaik setelah melalui perjuangan ekstra. Menurut Darmadi, penilaian dirasa semakin ketat dan perjuangan kian berat ketika bertarung di babak final yang melibatkan 20 kontestan.

"Saya harus bersaing dengan orang yang mengerti sastra, ada pula yang sudah bergelar Sarjana Sastra. Saya awalnya hanya pasang target bisa masuk 6 besar saja sudah syukur. Nggak nyangka, saya malah terpilih jadi Duta Bahasa Provinsi Bali 2017," ungkap teruna yang tinggal di Jalan Gunung Wilis Nomor 12d, Denpasar ini kepada NusaBali, Senin (24/7).

Darmadi menyebutkan, saat berkompetisi, masing-masing kontestan harus membuat karangan argumentasi tentang isu-isu kebahasaan yang sedang trend saat ini. Darmadi sendiri mengangkat isu tentang penggunaan bahasa gaul di kalangan anak muda. Dalam karangan itu, dia menulis bahwa bahasa gaul tidak sepenuhnya salah. Ini hanya sebuah kreativitas dari generasi muda. Justru dari bahasa gaul itu bisa menambah kosakata bahasa Indonesia.

"Seperti contohnya kata alay, bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tapi, karena tidak ada kata yang sepadan untuk menjembatani kata alay dalam bahasa Indonesia. Akhirnya, bahasa alay tersebut menjadi bagian dari bahasa Indonesia,” jelas Darmadi.

“Jadi, tidak sepenuhnya salah bahasa gaul itu. Ini tidak akan mengganggu bahasa Indonesia yang asli, asalkan proporsionalnya ditempatkan dengan benar. Bahasa gaul memang untuk bergaul, tentu tidak pantas untuk acara formal atau resmi," lanjut teruna kelahiran Denpasar, 3 Februari 1995, yang masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Perhotelan di Akademi Pariwisata Denpasar ini.

Sementara itu, Putu Gita Indraswari mengaku sudah untuk kedua kalinya mengikuti seleksi pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali. Kini, teruni bergelar dokter yang baru diwisuda bulan Juni 2017 ini berhasil menjadi yang terbaik kelompok putri. Gita Indraswari mengangkat tema tentang audio dongeng berbahasa Bali bagi anak usia dini, sebagai upaya revitalisasi dari bahasa Bali.

Alasan memilih dongeng, kata dia, karena dongeng sendiri merupakan sesuatu yang dekat dengan kehidupannya sejak kecil. Namun, ketika melihat kehidupan masa kini, dongeng sudah jauh dari kehidupan anak-anak.

"Saya sempat baca bahwa pemaparan bahasa sejak dini membantu anak dapat fasih berbicara bahasa. Sekarang kan fenomenanya anak-anak kurang bisa berbahasa Bali, apalagi di era globalisasi ini anak cenderung ke bahasa asing. Nah, saya memiliki ide, bagaimana membuat audio dongeng berbahasa Bali dengan tujuan biar anak-anak 'terpapar' bahasa Bali sejak dini," jelas alumnus Fakultas Kedokteran Unud kelahiran Denpasar, 28 September 1993 ini.

Menurut Gita Indraswari, terpilih menjadi Duta Bahasa Provinsi Bali ke tingkat nasional memang menjadi satu tantangan besar. Apalagi, Bali setahun lalu menjadi juara dalam Duta Bahasa Tingkat Nasional 2016. Maka, Gita pun berupaya mempersiapkan apa-apa saja yang akan kira-kira keluar sebagai materi saat pelaksanaan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2017 nanti.

"Kalau persiapan saya, ya dengan belajar dan berkaca dari pengalaman gagal yang pertama. Ya, saya bawa happy saja. Yang penting bisa melakukan yang terbaik semaksimal mungkin dan mengharumkan nama pulau Dewata," ujar dokter muda yang tinggal di Jalan Tunjung Sari Perumahan Pesona Paramita 2, Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat ini. *in

Komentar