nusabali

Gaji Telat dan Hotel Numpang

  • www.nusabali.com-gaji-telat-dan-hotel-numpang

Pengurus Besar FORKI optimistis target dua emas yang ditetapkan Satlak Prima bisa tercapai di SEA Games 2017. 

Potret Timnas Karate SEA Games 

JAKARTA, NusaBali
Mereka siap meraihnya meski dalam kondisi serba sulit. Betapa tidak,  gaji atlet telat, berlatih tanpa peralatan memadai, dan hotel pun numpang.

Ya, karate jadi salah satu cabang yang diandalkan menyumbang medali emas di SEA Games 2017 Malaysia. Mereka pun membidik dua medali emas dari nomor kata dan kumite. Berkaca ujicoba terakhir di Kejuaraan Asia Karate 15-16 Juli 2017, mereka maraih tiga medali perak dan lima perunggu. 

Dari hasil itu membuat karate Indonesia menduduki posisi lima, di atas negara-negara Asia Tenggara. Posisi pertama ditempati Iran, lalu Jepang, Arab Saudi, dan China Taipei. Dengan gambaran itu, target dua emas bisa saja tercapai, asal dengan dukungan yang penuh juga. 

Namun sebulan menjelang keberangkatan tim ke SEA Games di Malaysia, masih ada saja kendala yang mereka hadapi. Dimulai dari peralatan tanding yang belum tiba, bahkan urusan akomodasi. 

“Hasil Kejuaraan Asia memang bagus. Tapi belum menjadi gambaran kita bakal sukses di SEA Games karena dukungan kepada atlet saja tersendat. Kami ditargetkan dua medali emas tapi kalau mau persiapan baik maka semua yang kami butuhkan siapkan dong," kata Pelatih Kepala Timnas karate Philip King. 

"Peralatan tanding sampai sekarang belum ada. Bulan lalu kami baru terima peralatan latihan seperti baju dan perlengkapan lainnya tapi itu dengan pengajuan dari tahun lalu. Jadi (sebenarnya) dari tahun ke tahun sama saja, sebenarnya ini ada apa? Belum lagi akomodasi yang belum dibayar-bayarkan."

Karate cukup beruntung karena hotel tempat mereka menginap, The Bellezza Suites, masih mau menoleransi dengan menampung skuat karate yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 20 atlet, lima pelatih lokal, satu pelatih asing, dan satu manajer. 

"Kebijakan pihak hotel yang masih mau menampung kami (karenanya kami masih bisa di sana). Biayanya? satu orang Rp 500 ribu dikali 27 orang dikali 6 bulan. Bisa diperkirakan itu berapa," ungkap Philip, di detikSport.com. 

Philip menambahkan, dirinya juga tidak ingin mengambil risiko dengan sisa waktu sebulan in, persiapan yang dibangun sejak lama jadi sia-sia hanya karena persoalan yang sama. Dan,ujung-ujungnya berimbas kepada atlet. *

Komentar