nusabali

Lontar Geria Gede Tandeg Memutih dan Buram

  • www.nusabali.com-lontar-geria-gede-tandeg-memutih-dan-buram

Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Kediri, Tabanan mengindentifikasi dan konservasi lontar milik Ida Pedanda Gede Made Mas di Griya Gede Tandeg, Banjar Pilisan, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, Minggu (16/7).

TABANAN, NusaBali

Dari 67 cakep lontar koleksi geria, sebagian besar kondisinya rusak dan tulisannya buram. Humas Penyuluh Bahasa Bali di Tabanan, Ni Made Ari Tresnawati mengatakan, konservasi dan identifikasi lontar di Geria Gede Tandeg dilakukan oleh 13 Penyuluh Bahasa Bali.

“Ada 67 cakep lontar, namun hanya 16 cakep lontar sudah kami konservasi,” terang Ari Tresnawati. Sementara pada lontar-lontar yang rusak, Penyuluh Bahasa Bali akan mencoba membersihka dan merapikannya.

Ari Tresnawati menambahkan, lontar yang rusak itu kebanyakan sudah rapuh dan tulisannya memudar bahkan hilang. Lontar koleksi Geria Gede Tandeg kebanyakan rusak karena ditaruh pada tempat kurang baik sehingga kerap kena hujan. “Ditempatkan di saren kauh yang beratap ilalang.

 Kalau kena air hujan, lontar akan rapuh dan memutih,” jelasnya. Sementara lontar dalam kondisi baik yang sudah diidentifikasi di antaranya lontar Janantaka Puja, Adi Parwa, Usadha, Platuk Banten, Klakah, dan Pematuh Agung. *d

Komentar