Ratusan Siswa 'Tinggalkan' SMA/SMK Swasta
Ratusan murid baru yang sudah mendaftar ulang di SMA/SMK swasta, kembali mendaftar ke sekolah negeri menyusul kebijakan PPDB gelombang II.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 448 siswa baru meninggalkan SMA/SMK swasta di Karangasem. Mulanya yang mendaftar sebanyak 2.709 siswa, kemudian yang mendaftar ulang 1.935 siswa. Akhirnya yang benar-benar mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) mulai Rabu (12/7) sebanyak 1.487 siswa.
Hal itu terjadi setelah dilakukan pendaftaran gelombang II di SMAN/SMK negeri, sehingga ratusan siswa yang telah resmi mendaftar di sekolah swasta balik ke SMAN/SMK negeri.
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Karangasem I Wayan Bagiarta menyayangkan adanya kebijakan pendaftaran gelombang kedua di sekolah negeri.
“Data telah kami kumpulkan, dan kami rekap untuk kami laporkan ke Pemprov Bali. Kami kehilangan banyak siswa baru atas kebijakan itu,” kata Bagiarta, usai memimpin rapat para kepala sekolah di Amlapura, Selasa (11/7).
“Ini pertama kali terjadi, siswa yang telah mendaftar ulang secara resmi dan siap ikut MPLS justru kembali ke sekolah negeri,” imbuh Bagiarta.
Kepala SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik mengatakan, awalnya yang mendaftar 408 siswa, kemudian mendaftar ulang 308 siswa. Tetapi akhirnya yang benar-benar siap mengikuti MPLS sebanyak 200 siswa. “Berarti kami kehilangan 108 siswa,” tutur Ketut Jelantik.
Bahkan SMK TI Global Bali Amlapura mengalami penurunan siswa sangat drastis. Mulanya yang terdaftar 358 siswa, mendaftar kembali 94 siswa, kemudian yang benar-benar menyatakan siap bergabung hanya 72 siswa.
Berbeda dengan SMA Parisadha Amlapura. Menurut Kasek IGKB Wiradnya, yang mendaftar 233 siswa, mendaftar ulang 97 siswa, yang benar-benar siap ikut MPLS hanya 97 siswa. “Kebijakan penerimaan siswa gelombang II di SMAN/SMK negeri memang sangat berpengaruh,” kata Merta.
Bahkan di SMK Nasional Amlapura gagal mendapatkan siswa. Juga SMK Saraswati Amlapura mulanya yang mendaftar 9 siswa, kemudian mendaftar ulang 9 siswa, tetapi yang siap bergabung jelang MPLS sebanyak 4 siswa. *k16
Hal itu terjadi setelah dilakukan pendaftaran gelombang II di SMAN/SMK negeri, sehingga ratusan siswa yang telah resmi mendaftar di sekolah swasta balik ke SMAN/SMK negeri.
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Karangasem I Wayan Bagiarta menyayangkan adanya kebijakan pendaftaran gelombang kedua di sekolah negeri.
“Data telah kami kumpulkan, dan kami rekap untuk kami laporkan ke Pemprov Bali. Kami kehilangan banyak siswa baru atas kebijakan itu,” kata Bagiarta, usai memimpin rapat para kepala sekolah di Amlapura, Selasa (11/7).
“Ini pertama kali terjadi, siswa yang telah mendaftar ulang secara resmi dan siap ikut MPLS justru kembali ke sekolah negeri,” imbuh Bagiarta.
Kepala SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik mengatakan, awalnya yang mendaftar 408 siswa, kemudian mendaftar ulang 308 siswa. Tetapi akhirnya yang benar-benar siap mengikuti MPLS sebanyak 200 siswa. “Berarti kami kehilangan 108 siswa,” tutur Ketut Jelantik.
Bahkan SMK TI Global Bali Amlapura mengalami penurunan siswa sangat drastis. Mulanya yang terdaftar 358 siswa, mendaftar kembali 94 siswa, kemudian yang benar-benar menyatakan siap bergabung hanya 72 siswa.
Berbeda dengan SMA Parisadha Amlapura. Menurut Kasek IGKB Wiradnya, yang mendaftar 233 siswa, mendaftar ulang 97 siswa, yang benar-benar siap ikut MPLS hanya 97 siswa. “Kebijakan penerimaan siswa gelombang II di SMAN/SMK negeri memang sangat berpengaruh,” kata Merta.
Bahkan di SMK Nasional Amlapura gagal mendapatkan siswa. Juga SMK Saraswati Amlapura mulanya yang mendaftar 9 siswa, kemudian mendaftar ulang 9 siswa, tetapi yang siap bergabung jelang MPLS sebanyak 4 siswa. *k16
Komentar