nusabali

Dua Napi Nusakambangan Kabur

  • www.nusabali.com-dua-napi-nusakambangan-kabur

Dua orang narapidana Lapas IIA Batu Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kabur. 

Jebol Atap Kamar Mandi

CILACAP, NusaBali
Dua narapidana kabur tersebut adalah Hendra dan Agus Triyadi yang merupakan terpidana kasus pencurian.
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dan Yogyakarta, Bambang Sumardiyono mengatakan, kedua narapidana itu melarikan diri dengan menjebol plafon dan atap lapas kamar mandi sela pada Minggu (9/7) sekira pukul 13.00 WIB.
 
"Mereka merusak plafon dan memang bangunan (lapas) sudah cukup tua, " kata Bambang dikonfirmasi dari Semarang, Senin (10/7). 
 
Bambang menyebut, narapidana atas nama Hendra bin Amin berasal dari Jorong Sebrang Piruoko Timur Kewalian Kota Baru Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Dhamasraya,

Sumatera Barat. Sementara  Agus Triyadi merupakan napi asal Jalan Stasiun Kroya, Kabupaten Cilacap. Keduanya adalah narapidana kasus pencurian dengan masa pidana lebih dari 10 tahun.
 
Untuk mengejar kedua napi kabur itu, Bambang menyatakan telah membentuk tim khusus yang terdiri atas petugas enam Lapas di Cilacap, Polres Cilacap, TNI serta masyarakat sekitar pulau.
 
Kemarin, pihak Lapas juga telah menyebar foto identitas kedua narapidana buron itu. Untuk mempersempit langkah kedua napi, petugas juga telah menutup semua akses jalan yang ada di Nusakambangan.
 
Diduga, kedua napi tersebut kini masih berada di kawasan pulau Nusakambangan. Namun tim gabungan akan memperdalam penyelidikan apakah yang bersangkutan kabur keluar pulau atau masih di sekitar lapas.
 
"Yang jelas bersama pihak kepolisian kita terus meningkatkan koordinasi sampai mereka berhasil diringkus," ujarnya.
 
Rencananya, Bambang akan langsung mengecek kondisi Lapas IIA Batu untuk melihat perkembangan terkini. Namun tim kini terus bekerja keras agar keduanya bisa ditangkap secepatnya. "Biar saya lihat seperti apa kondisinya," ujarnya.
 
Dari hasil investigasi awal, Kapolres Cilacap, Ajun Komisaris Besar Polisi, Yudho Hermanto mengatakan dua napi itu kabur menggunakan alat bantu sarung yang biasa dipakai setiap hari. Mereka lalu memanjat dinding pos belakang lapas setelah menjebol plafon dan genting.

"Modusnya pakai sarung, biasanya pakai ini untuk kabur. Tentunya memanfaatkan kelengahan penjaga, " ujarnya. *

Komentar