nusabali

Objek Selfie Baru di Wanagiri Di-warning

  • www.nusabali.com-objek-selfie-baru-di-wanagiri-di-warning

Sukses empat objek selfie di kawasan Wanagiri diikuti dengan munculnya lokasi selfie lainnya yang dikelola perorangan.

Langgar Kuota Empat Lokasi Selfie


SINGARAJA, NusaBali
Pembangunan objek selfie di kawasan Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada mulai memunculkan kekhawatiran. Masalahnya tempat selfie yang dibuat semakin banyak, hingga mengancam kawasan konservasi alam setempat. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali pun mengancam akan melakukan pembongkaran jika tidak tertata.

Sebelumnya BKSDA mengizinkan pembangunan tempat selfie di kawasan konservasi, tepatnya di sisi Selatan Jalan Wanagiri-Munduk, dengan memanfaatkan view Danau Buyan dan Tamblingan. Alasannya, selain memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, pemanfaatan itu juga bermaksud agar masyarakat ikut juga memelihara dan mengawasi kawasan hutan konservasi tersebut.

Dalam pemanfaatan itu, BKSDA bekerjasama dengan pihak Desa Adat dan Dinas Desa Wanagiri. Dalam kerjasama itu, pihak BKSDA hanya mengizinkan empat bangunan tempat selfie. Namun belakangan, ternyata tempat selfie yang muncul di kawasan konservasi itu terus bertambah. Celakanya lagi, kemunculan tempat selfie itu justru dikelola oleh orang perorang atau kelompok. Padahal, niat semula agar tempat selfie yang diizinkan berdiri dikelola oleh pihak adat sehingga ada pemasukan buat adat setempat. Karena selama ini, pihak adat setempat tidak punya pemasukan untuk kegiatan upacara.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali Made Mantra yang dikonfirmasi usai mengikuit focus group discussion (FGD) di Kantor Bupati Buleleng, Rabu (5/7) tidak menampik ancaman kerusakan lingkungan akibat bertambahnya pembangunan tempat selfie di kawasan hutan konservasi Desa Wanagiri.

Diungkapkan, saat ini pembangunan tempat selfie di kawasan konservasi sudah menyimpang dari kesepakatan awal. “Tadinya kami izinkan hanya empat saja, tapi perkembangannya sudah bertambah, dan yang mengelola juga bukan adat. Nah, ini yang perlu nanti tertibkan,” terangnya.

Made Mantra menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak adat di Desa Wanagiri dalam penataan tersebut. Selain ada penataan, BKSDA juga ingin memantapkan lagi kesepakatan yang sebelumnya. “Kami sudah minta agar pihak adat melaksanakan paruman, nanti kita siap hadir untuk membahas kembali perkembangan tempat selfie yang ada. Sebenarnya kalau kita membongkar bisa saja, tapi kita masih melihat tujuan utama pemanfaatan kawasan tersebut, karena kita ingin pemanfaatan itu memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sesuai dengan aturan yang ada,” tandasnya.

Tempat selfie di kawasan Desa Wanagiri cukup berkembang dengan berbagai bentuk yang dibuat dari anyaman dan bambu. Konon untuk mendapatkan view yang lebih indah ke Danau Buyan dan Tamblingan, warga justru mengerek batang pohon dengan tujuan agar pohon yang tumbuh mati perlahan. Karena jika ditebang, dipastikan melanggar. *k19

Komentar