nusabali

Bukan karena Langka! Alasan Ini yang Bikin Warga Mengwi Buru Elpiji 3 Kilogram

  • www.nusabali.com-bukan-karena-langka-alasan-ini-yang-bikin-warga-mengwi-buru-elpiji-3-kilogram

MANGUPURA, NusaBali.com - Pemkab Badung bersama Pertamina melakukan operasi pasar gas Elpiji 3 kilogram di depan Kantor Perbekel Mengwi pada Jumat (9/6/2023) pagi. Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18.000 jadi magnet warga untuk membeli 'si melon' dengan harga terjangkau.

Isu yang berbeda tampak dialami oleh warga di wilayah Badung utara seperti Desa Mengwi dan sekitarnya. Tidak seperti di Denpasar yang dihantui kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram, wilayah utara Badung cenderung tidak mengalami kelangkaan tabung gas bersubsidi ini.

Menurut pengakuan warga yang menyerbu operasi pasar pada Jumat pagi, stok gas Elpiji 3 kilogram masih cukup aman di toko maupun warung. Hanya saja, harga jualnya berada di atas Rp 20.000. Harga ini bukan naik karena kelangkaan namun merupakan harga normal yang dijual oleh tangan ketiga dan seterusnya.

"Di sini tidak ada kenaikan harga, biasa-biasa saja. Di lingkungan saya di Desa Werdi Bhuwana, harga Elpiji 3 kilogram itu Rp 22.000, itu biasa segitu," kata I Made Sujana, 57, ketika dijumpai tengah mengantre untuk menukar tabung gas kosongnya.

Lanjut Sujana, alasannya menukar tabung gas di operasi pasar lantaran harganya lebih murah dari yang dijual di pasaran. Senada, Putu Sutarma, 58, seorang warga asal Banjar Batu, Desa Mengwi pun mengaku tidak merasakan kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram di lingkungannya.

"Dari sebelum dikabarkan langka itu memang harganya itu di sini antara Rp 22.000 sampai Rp 23.000. Tidak ada yang jual Rp 18.000. Makanya cukup terbantu dengan adanya operasi pasar ini bisa dapat yang lebih murah," ujar Sutarma kepada NusaBali.com.

Di lain sisi, kabar kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram yang sebenarnya tidak terjadi di Desa Mengwi dan sekitarnya cukup membuat warga panik. Pengakuan I Gusti Ayu Murtiani, 50, ibu rumah tangga asal Banjar Batu, dia sempat mendengar kabar harga gas bersubsidi ini sudah mencapai Rp 30.000.

"Dengar harganya sudah tinggi begitu, saya jadi panik terus cepat-cepat kemarin beli. Ternyata harganya masih sama saja di Rp 22.000," beber Murtiani kepada NusaBali.com.

Sebagai ibu rumah tangga, kenaikan bahan dapur termasuk gas Elpiji 3 kilogram membuatnya kalang kabut. Murtiani mengaku sudah cukup sulit dengan harga bahan-bahan pokok yang juga mulai naik. Ditambah lagi biaya kebutuhan anak-anaknya yang masih bersekolah.

Perbedaan situasi ini pun diakui Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana. Penilaian ini diutarakannya pasca meninjau lokasi di dua titik lain operasi pasar pada Jumat yakni Kantor Lurah Benoa, Kuta Selatan dan Kantor Lurah Kuta.

"Penggunaan bahan bakar gas ini lebih dominan di wilayah selatan seperti di Kuta dan Kuta Selatan. Untuk itu, memang terjadi kekurangan distribusi di wilayah tersebut," jelas Widiana ketika dijumpai meninjau operasi pasar di depan Kantor Perbekel Mengwi.

Kekurangan distribusi di wilayah selatan Badung, kata Widiana, akibat pergerakan pariwisata dan sektor UMKM yang kembali menggeliat. Ditambah lagi hari-hari besar seperti Tumpek Landep, Hari Lahir Pancasila, dan Hari Suci Waisak membuat konsumsi gas lebih besar.

Jelas Widiana, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi gas di masyarakat sebanyak 16 persen pada periode Mei-Juni 2023. Konsumsi yang meningkat ini tidak dibarengi dengan kelancaran distribusi lantaran pada hari-hari seperti yang disebut sebelumnya tidak dilakukan aktivitas distribusi.

Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Bidang LPG 3 Kilogram Hiswana Migas Bali Ngurah Siwa Genta. Wirausahawan asal Tabanan ini membenarkan bahwa para hari-hari tertentu seperti hari libur nasional dan hari Minggu tidak ada aktivitas distribusi.

"Pada hari Minggu dan hari-hari libur itu kami tidak menerima LO (loading order) dari Pertamina. Jadi, kami tidak bisa melakukan aktivitas pengiriman pada hari-hari tertentu seperti 1 Juni kemarin," tegas Ngurah ketika dijumpai meninjau operasi pasar bersama Widiana.

Hiswana Migas Bali selaku wadah wiraswasta minyak dan gas di Pulau Dewata, telah mengirim dua truk berisi masing-masing 560 tabung gas Elpiji 3 kilogram ke tiap titik operasi pasar Pemkab Badung bersama Pertamina pada Jumat pagi.

Khususnya titik di depan Kantor Perbekel Mengwi, sudah 820 tabung gas ditukar hingga 11.20 Wita. Tiap warga yang ingin menukar tabung kosong mereka diwajibkan membawa fotokopi KTP dan tabung kosong yang ingin ditukarkan. Satu KTP diizinkan menukar maksimal dua tabung kosong. *rat

Komentar