nusabali

Lomba Sketsa Wajah Bung Karno Ingatkan Sejarah

  • www.nusabali.com-lomba-sketsa-wajah-bung-karno-ingatkan-sejarah

SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 49 siswa SMP perwakilan sekolah di Buleleng adu keterampilan dan keindahan membuat sketsa wajah Sang Proklamator Ir Soekarno.

Lomba yang digelar serangkaian Bulan Bung Karno dan Peringatan Hari Pancasila ini dilangsungkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng Kamis (8/6).

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng sebagai penyelenggara bermaksud untuk memberikan ruang ekspresi kepada generasi muda. Selain juga mewadahi bakat-bakat seni siswa di Buleleng. Yang terpenting sebagai cara lain mengedukasi dan belajar sejarah mengenal sosok Presiden RI Pertama Bung Karno.

Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Gede Surya Bharata usai membuka lomba mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud literasi. Melalui lomba ini peserta secara tidak langsung mempelajari sejarah tentang sosok Bung Karno dan nilai Pancasila. Terlebih acara dilangsungkan RTH Bung Karno yang dibangun Pemkab Buleleng yang memiliki nilai sejarah yang sangat kental terkait Bung Karno yang memiliki darah Buleleng melalui ibunya Nyoman Rai Srimben.

“Setelah kegiatan ini kita akan melihat karya-karya anak didik kita di Buleleng. Lomba ini juga merupakan elemen dimensi dari profil pelajar Pancasila yakni berpikir kritis dan kreatif,” ungkap Surya Bharata.


Sementara itu Dewan Juri Made Saputra mengatakan yang menjadi aspek penilaian ada tiga hal. Aspek pertama kesesuaian tema, teknik pengarsiran gelap terang gambar dan juga kebersihan serta kerapian.

Panitia memberikan kebebasan kepada seluruh peserta untuk membawa referensi gambar atau foto Bung Karno yang akan dibuatkan sketsa wajah. “Jadi peserta tidak fokus pada satu referensi gambar saja, yang penting tetap bernuansa Bung Karno,” terang Saputra.

Salah satu peserta, Made Parasu Kurnia, mengaku baru pertama kali mengikuti lomba sketsa wajah Bung Karno. Perwakilan SMPN 4 Kubutambahan ini mengaku menyiapkan dan berlatih sejak dua pekan terakhir secara otodidak. Parasu mengaku memang gemar menggambar sejak kecil. Dia mengaku sedikit grogi di awal pengerjaan sketsa yang diberikan waktu selama 3 jam penuh.

“Yang sudah bikin sket awalnya. Apalagi yang digambar orang penting pahlawan bangsa, agak grogi juga tadi karena takut tidak mirip dengan aslinya,” aku Parasu. 7k23

Komentar