nusabali

Pihak SPBU Pastikan Ketersediaan Solar

  • www.nusabali.com-pihak-spbu-pastikan-ketersediaan-solar

SINGARAJA, NusaBali - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Banyuasri, Kecamatan / Kabupaten Buleleng, memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Adapun antrean yang terjadi dipicu banyaknya kendaraan yang membeli solar karena stok solar di SPBU lainnya kosong.

Manajer SPBU Banyuasri, Luh Putu Krisna Dewi mengatakan, antrean panjang kendaraan yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh stok solar di SPBU lain yang kosong,  sehingga banyak kendaraan pengguna solar yang beralih ke SPBU Banyuasri. Kendati demikian, pihaknya menjamin ketersediaan stok solar.

Untuk memenuhi pembelian solar di SPBU Banyuasri, pihaknya pun telah menambah kuota solar menjadi 16 kiloliter. "Sekarang masih antre juga. Kami tambah permintaannya, (karena) takutnya kan kosong lagi. Biasanya kuota solar kami 8 kiloliter per hari, sekarang 16 kiloliter," ujar Krisna Dewi, Rabu (7/6) siang.

Sementara itu, pantauan di lokasi Rabu siang, antrean kendaraan yang akan membeli BBM solar masih terjadi. Kendaraan yang mengantre didominasi truk, pick up, bus, kendaraan pribadi, hingga angkutan umum. Antrean tersebut mengular hingga ke Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Terminal Banyuasri, Buleleng.

Salah seorang sopir, Wayan Sutrisna, 32, mengaku sudah mengantre di SPBU Banyuasri sejak pukul 08.00 Wita. Ia memilih datang pagi-pagi karena sehari sebelumnya sempat mencari solar di SPBU lain. Namun ia tidak mendapat solar, kendati sudah mengantre sampai malam. "Sempat keliling kemarin. Terakhir di SPBU Sangsit ngantre di sana tidak kebagian, karena keburu jam tutup. Sekarang di sini ngantre," katanya. 

Ia menyebutkan sulitnya mendapatkan solar berdampak pada pekerjaannya selaku sopir angkut barang. "Dampaknya saya tidak bisa kerja karena waktunya habis dipakai untuk mengantre beli solar. Kemarin ngangkut cuma sekali. Saya bawa pasir. Dari Karangasem ke Singaraja," jelasnya. 

Sopir angkut lainnya bernama Made Astawa, 58, juga mengaku kesulitan mendapat solar. Sebelum datang ke SPBU Banyuasri dia sempat mendatangi SPBU lainnya di antaranya SPBU Anturan, hingga SPBU Sangsit. Namun di kedua SPBU itu stok solarnya juga kosong. "Tadi dapat keliling ke SPBU Anturan dan SPBU Sangsit tapi kosong (solar)," jelas Made Astawa. 

Dirinya berharap kelangkaan solar ini bisa segera teratasi. Sebab jika terjadi terus-menerus akan mempengaruhi pekerjaannya sebagai sopir. 
"Penghasilan saya jadi hilang. Kalau kerja saya bisa dapat Rp 140 ribu per hari, kalau gak kerja sama sekali gak dapat penghasilan. Saya harap solar lancar, supaya saya bisa kerja," pungkasnya. 7mzk

Komentar