nusabali

Kemarau di Buleleng Paling Kering

Dampak Berada di Wilayah Bayangan Hujan

  • www.nusabali.com-kemarau-di-buleleng-paling-kering

Puncak musim kemarau di Buleleng diprediksi terjadi pada bulan Agustus-September mendatang.

SINGARAJA, NusaBali 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, menyebut kemarau di Buleleng paling kering dibandingkan dengan wilayah lainnya di Bali. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh wilayah Buleleng berada di lokasi bayangan hujan. 

Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengungkapkan daerah bayangan hujan di Buleleng terjadi karena terhalang dataran tinggi yang membentang dari timur hingga barat wilayah Buleleng. Topografi ini menjadi penghambat embusan angin yang datang dari Bali selatan. 

Cahyo Nugroho menjelaskan, prediksi musim kemarau yang dipetakan oleh BMKG Wilayah III Denpasar di Provinsi Bali, adalah kemarau dalam batas normal. Kondisi cuaca panas di musim kemarau normal ini berkisar 23 derajat celcius - 34 derajat celcius. 

 “Di antara seluruh wilayah di Bali, Buleleng yang paling kering karena pergerakan angin untuk Bali sebagian besar berembus dari utara. Sedangkan angin ini terhalang dataran tinggi. Kalau di daerah lain di Bali saat kemarau bisa turun hujan, di Buleleng tidak terjadi,” terang Cahyo Nugroho. 


BMKG pun mengimbau Buleleng mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi musim kemarau tahun ini. Meski tidak termasuk kemarau panjang, namun tetap harus diantisipasi. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi menyebutkan, dari dokumen risiko kajian bencana, hampir semua bencana berpotensi terjadi di Buleleng. Dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, banjir bandang, angin puting beliung, tsunami hingga kekeringan. 

BPBD Buleleng pun sejauh ini sudah memetakan potensi rawan kekeringan di wilayah Buleleng. Ada sebanyak 28 desa yang masuk dalam daftar rawan kekeringan, tersebar di 9 kecamatan. Sejauh ini BPBD Buleleng sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menampung air dan menghemat penggunaan air di musim kemarau. Jika kondisi mendesak, Pemerintah Desa pun dapat memohon air bersih ke BPBD Buleleng untuk menyuplai kebutuhan air bersih. 

“Kami sudah siap armada, kalau permintaan banyak, kami juga biasanya dibantu Perumda Tirta Hita Buleleng termasuk dari PMI Buleleng juga,” kata Ariadi. 7k23

Komentar