nusabali

Pura Puseh Bali Aga Melinggih Terbakar, Sebanyak 17 Palinggih Terbakar

  • www.nusabali.com-pura-puseh-bali-aga-melinggih-terbakar-sebanyak-17-palinggih-terbakar
  • www.nusabali.com-pura-puseh-bali-aga-melinggih-terbakar-sebanyak-17-palinggih-terbakar

GIANYAR, NusaBali - Peristiwa kebakaran menghanguskan 17 Palinggih di areal Pura Puseh Bali Aga di Banjar Bayad, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Sabtu (3/6) pukul 16.30 Wita. Tidak ada korban jiwa dari musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 10 miliar lebih.

Belasan Palinggih yang terbakar, di antaranya Bale Pesucian, Perantenan Pingit, Jineng, Gedong Ratu Gede, Pesimpenan Kerarasan, Paruman Pingit, Paruman Ageng, Wewedan, Meru Tumpeng 3, dan Bale Pelik. Pemicu terjadinya kebakaran belum bisa dipastikan. Namun kuat dugaan, api berasal dari percikan dupa persembahyangan. Mengingat saat kejadian bertepatan dengan rahina Purnama dan Tumpek Landep, krama setempat seperti biasa melakukan persembahyangan sejak pagi. 

"Paginya warga banyak yang sembahyang, dugaan sementara asap dupa. Prajuru dan krama setempat juga menyatakan demikian. Tapi masih kita selidiki," ungkap Kapolsek Payangan AKP I Nengah Sona saat dikonfirmasi, Minggu (4/6). Peristiwa kebakaran ini langsung dilihat pertama kali oleh Bendesa Pura Puseh Bali Aga, I Made Widada. Saat itu Bendesa Pura bersama seorang warga Agus Wawan Mahendra kebetulan sedang memandu turis mengendarai ATV. 

Melihat kepulan asap tebal dari arah pura, keduanya bergegas menuju pura untuk memastikan. Sayangnya, setiba di lokasi api telah membara menyelimuti tiang-tiang kayu penyangga. Bahkan atap Palinggih yang dominan berbahan ijuk telah jatuh ke tanah. Tanpa basa basi, Bendesa langsung membunyikan kulkul bulus. Seketika krama setempat berdatangan untuk memadamkan api menggunakan sumber air seadanya. Peristiwa kebakaran ini pun dilaporkan ke Polsek Payangan dan menghubungi petugas Pemdaman Kebakaran (Damkar) Pemkab Gianyar untuk memadamkan api.
 
Empat armada pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 16.45 Wita. Dengan personel sekitar 20 orang kemudian langsung melakukan pemadaman api. Luasnya cakupan api membuat upaya pemadaman berlangsung cukup lama hingga pukul 19.30.Wita. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Gianyar, I Made Watha menjelaskan pihaknya mendapatkan laporan melalui sambungan telepon sekitar pukul 16.55 Wita. Saat itu, pihaknya langsung menurunkan sejumlah armada. Adapun pokok yang terbakar berjumlah 15 palinggih pura, dengan luas kebakaran 50 meter x 40 meter persegi. 


"Dikarenakan saat kami tiba api sudah besar dan material yang terbakar ini sangat mudah dilalap api, sehingga membutuhkan waktu tiga jam pemadaman," ujar Watha. Sementara pasca kebakaran, krama melakukan pembersihan puing pada, Minggu (4/6) pagi. 

Perbekel Melinggih Kelod I Wayan Edi Setiawan mengatakan pembersihan ini dilakukan secara gotong-royong. "Krama di sini sangat kompak dan antusias membantu bersih-bersih," ujarnya. Di dalam pura, juga terdapat sejumlah pratima. "Kemarin saat api besar, krama berupaya menyelamatkan pratima. Astungkara semua bisa diselamatkan," ujarnya. 

Sementara kebakaran hebat itu, hanya beberapa menit sudah menghanguskan belasan Palinggih. Pratima yang berhasil diselamatkan tersebut berupa Barong dan Rangda. 

Selanjutnya, Prajuru Adat setempat akan meminta petunjuk Ida Sulinggih terkait upakara pasca kejadian. Bendesa Adat Pura Puseh Bali Aga, I Made Widada menambahkan bahwa jumlah palinggih yang terbakar sebanyak 17 palinggih. "Total ada 25 palinggih, 17 yang hangus terbakar," jelasnya. Meskipun sebelum kebakaran diketahui ada prosesi persembahyangan di areal pura, namun Bendesa I Made Widada enggan berspekulasi terkait pemicu kebakaran. 

"Dugaannya belum bisa dipastikan. Yang jelas sebelum kejadian memang ada upacara. Mungkin itu penyebabnya atau bukan, kami belum bisa pastikan," jelasnya. Cepatnya api melahap 17 palinggih karena seluruh bangunan beratapkan ijuk. 7 nvi

Komentar