nusabali

Tangi Street Art Festival, dari Jalanan ke Gelaran Pemantik Gairah Street Artist

  • www.nusabali.com-tangi-street-art-festival-dari-jalanan-ke-gelaran-pemantik-gairah-street-artist
  • www.nusabali.com-tangi-street-art-festival-dari-jalanan-ke-gelaran-pemantik-gairah-street-artist
  • www.nusabali.com-tangi-street-art-festival-dari-jalanan-ke-gelaran-pemantik-gairah-street-artist
  • www.nusabali.com-tangi-street-art-festival-dari-jalanan-ke-gelaran-pemantik-gairah-street-artist

DENPASAR, NusaBali.com - Street art sering dikonotasikan kegiatan corat-coret dinding yang berakhir dengan cap vandalisme. Padahal, seni grafis dengan basis grafiti ini nilai seninya sejajar dengan seni rupa dua dimensi lain yang dianggap bonafide.

Untuk itu, I Wayan Dwyma Adinatha atau yang lebih populer dengan sebutan Dwymabim dan dua rekannya yakni Yessiow dan Zolalongor sempat terpikir untuk membuat pameran bergaya konvensional. Akan tetapi, gelora street art di benak membuat ketiganya menggubah Tangi Street Art Festival.

Kata 'Tangi' sendiri terinspirasi dari kosa kata Bahasa Bali yaitu 'matangi' yang artinya 'bangun'. Berawal dari makna ini, Tangi mengajak kalangan pegiat street art di Pulau Dewata untuk bangun dari tidur karena sudah saatnya kembali membuat karya-karya hebat.

"Dengan Tangi, kami ingin ngebangunin teman-teman street artist untuk kembali bersemangat untuk berkarya lewat event atau gambar-gambar di jalan. Festival ini memberikan gambaran bagaimana proses street art itu diciptakan," ujar Dwymabim kepada NusaBali.com, Minggu (4/6/2023) sore.

Berbekal visi itu, Dwymabim dan kawan-kawan akhirnya berhasil menggelar Tangi Street Art Festival untuk kali pertama di TAT Art Space at The Ambengan Tenten, Jalan Imam Bonjol, Gg. Rahayu No. 16A Denpasar mulai Minggu sore hingga Minggu (18/6/2023) mendatang.

Sebelum festival ini dilakukan secara statis di TAT, Tangi Street Art Festival telah menyambangi lima tembok di Kota Denpasar selama 1-29 Mei 2023. Karya-karya itu kini menghiasi dan mempercantik sekaligus menyiratkan berbagai pesan di dinding yang dulunya terlihat biasa.

Foto: Suasana pembukaan Tangi Street Art Festival. -NGURAH RATNADI

Dwymabim menegaskan, street art harus dilakukan secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, setiap tembok yang dipercantik gerakan tangan para street artist sudah mendapat izin otoritas setempat.

"Lewat gelaran ini, kami juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa street art itu bukan gambar asal-asalan. Kami ingin membuat street art itu lebih terprosedur mulai dari soal izin dinding dan proses penciptaannya," imbuh pemuda kelahiran Baturiti, Tabanan.

Proses inilah yang didemonstrasikan pada puncak Tangi Street Art Festival pada Minggu sore. Ada sedikitnya enam street artist yang terlibat menunjukkan tahapan penciptaan street art melalui segmen live painting pada media partisi dan meja.

Hasil karya dari live painting ini bakal dipajang di dalam ruangan bersama karya-karya jadi lainnya layaknya pameran konvensional. Penggemar street art pun akan bisa memanjakan mata selama dua minggu ke depan, melihat karya-karya terbaik dari 20 street artist Bali dan luar negeri.

"Tren street art di Bali sudah semakin baik. Karena antusiasnya semakin tinggi, komunitas dan kolektifan semakin banyak. Di samping itu, era sekarang ini pegiat street art itu sudah lebih nge-blend dari berbagai usia, kalangan, dan latar belakang," buka Dwymabim yang kini menetap di Batubulan, Gianyar.

Lanjut jebolan Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar, street art di masa sekarang dinilai sudah lebih maju dan dekat dengan industri. Sebab, street art yang berawal dari jalanan tidak melulu soal kepuasan batin tetapi juga bernilai bisnis yang cukup tinggi menyusul kebutuhan street art sudah masuk ke ruang-ruang bisnis seperti mural dan lainnya.

Tangi Street Art Festival yang pertama ini menjadi pemanasan untuk Dwymabim dan kawan-kawan. Untuk perhelatan selanjutnya, Tangi ingin memposisikan diri sebagai wadah bagi street artist. Di mana, para street artist yang akan mengaju diri untuk bergabung dan selanjutnya akan dikurasi.

Lebih jauh lagi, Tangi Street Art Festival ingin dibesarkan Dwymabim dan kawan-kawan dengan mengundang lebih banyak street artist dari pelosok Pulau Dewata hinga dari luar Bali dan luar negeri. *rat

Komentar