BPS Badung Laksanakan Sensus Pertanian

Kegiatan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa.

Kepala BPS Badung Septiana Tri Setiowati, mengatakan dasar pelaksanaan ST 2023 di antaranya adalah melalui rekomendasi Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyebutkan setiap negara anggota melakukan sensus pertanian minimal setiap 10 tahun sekali. Di samping itu, lanjutnya, juga sesuai dengan amanat UU No 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

“Tujuan dan manfaat sensus pertanian 2023 adalah memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam 10 tahun terakhir, menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan di antara dua sensus untuk mengumpulkan statistik pertanian yang lebih rinci, serta menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada,” jelas Setiowati.

Dikatakan, pelaksanaan ST 2023 akan berlangsung pada 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023. Tak hanya di Badung, pelaksanaannya sekaligus di seluruh wilayah Indonesia. “Jadi nanti petugas akan mendatangi rumah-rumah penduduk untuk mendapatkan informasi kegiatan pertanian. Masyarakat kami harap menerima petugas dan memberikan informasi yang sebenarnya,” harapnya.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa membuka secara resmi kegiatan sosialisasi ST 2023 yang berlangsung di Hotel Swiss Bel Rainforest Sunset Road Kuta, Selasa (30/5). Sosialisasi yang mengambil tema ‘Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani’ ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana, Kadis Kominfo I Gusti Ngurah Jaya Saputra, Camat se-Badung, Ketua Forum Perbekel Badung.

Adi Arnawa atas nama pemerintah Kabupaten Badung, menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan sosialisasi ST 2023. Sebagaimana diketahui, kata dia, sektor pertanian sangat berperan penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian di Indonesia. Sebagai negara agraris sektor pertanian mampu melestarikan sumber daya alam, memberi penghidupan, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Menurut Adi Arnawa, keberlangsungan sektor dalam jangka panjang membutuhkan perencanaan yang matang serta data yang akurat dan dapat dipercaya. “Data sensus pertanian ini menjadi jawaban akan isu strategis terkini di sektor pertanian yang dibutuhkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, saya berharap kegiatan ini akan tersedia data pertanian yang komprehensif dan memenuhi data-data kewilayahan,” harapnya.

“Besar harapan saya kegiatan sosialisasi ini dapat diikuti dengan baik dan seksama oleh seluruh peserta, sehingga nantinya dapat diterapkan saat dalam pelaksanaan,” imbuh Adi Arnawa. 7 asa