nusabali

Ada Riwayat Tergigit Anjing, Bocah Meninggal

  • www.nusabali.com-ada-riwayat-tergigit-anjing-bocah-meninggal

Korban tidak berani minum sejak Minggu (28/5) sore, badannya panas dan terus muntah-muntah.

SEMARAPURA, NusaBali
Bocah berusia 6 tahun, Ni Made K, asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung meninggal saat mendapat perawatan medis di ruang ICU RSUD Klungkung, Senin (29/5) siang. Bocah ini punya riwayat tergigit anjing dua bulan lalu. Petugas RSUD Klungkung masih melakukan pemeriksaan sampel air liur korban. “Untuk masalah suspect rabies masih nunggu hasil dari Dinas Kesehatan,” ujar Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiasa.

Pasien masuk ruang ICU pukul 07.30 Wita dengan diagnosa shock. Pasien terintubasi terpasang ventilator, tensi 97/61 mmHg, nadi 178 x/menit, suhu 36 derajat celsius. Sekitar pukul 15.04 Wita, pasien meninggal akibat mengalami henti napas dan henti jantung. Menurut paman korban, Putu Budi, Made K tidak berani minum sejak Minggu (28/5) sore. Badannya panas sejak Senin (29/5) sekitar pukul 02.00 Wita dan terus muntah-muntah. Sekitar pukul 03.00 Wita kondisinya semakin drop. Made K dibawa ke UGD. “Ngelawan dan agak galak. Air liurnya mengalir terus,” ujar Budi.

Made K awalnya digigit anjing tetangga di Kecamatan Klungkung sekitar 2 bulan lalu. Akibatnya, korban mengalami luka gores di betis. Dibawa berobat ke Puskesmas Klungkung II, namun pasien tidak diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies). Petugas Puskesmas meminta keluarga observasi anjing itu selama 15 hari. Namun pemilik anjing tidak mau terbuka. Padahal beberapa kali sudah ditanya, dijawab anjing diikat di rumah lainnya. Namun informasi dari seorang anak, anjing itu telah lama mati. Saat ini jenazah masih di RSUD Klungkung.

Terpisah, Kadis Kesehatan Klungkung dr Ni Made Swapatni mengatakan, sampai saat ini belum bisa memastikan pasien rabies atau tidak. Tanda-tanda rabies tidak ada, namun pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing. “Kami masih konsultasi dengan pihak rumah sakit dan menunggu hasil diagnosa pasien,” kata dr Swapatni. Laporan dari Kepala Puskesmas Klungkung II, pasien sempat kontrol pada 4 Maret 2023 dan anjing yang menggigitnya masih hidup. Maka keluarga pasien diminta untuk lanjut observasi anjing.

Diakui, pasien digigit anjing dan SOP risiko rendah. “Apabila lewat masa observasi anjing masih hidup maka tidak diberikan VAR,” ujar dr Swapatni. Sementara Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengaku belum menerima laporan kasus gigitan anjing. Dinas Pertanian masih melakukan penelurusan anjing yang menggigit korban. 7 wan

Komentar