nusabali

Harga Telur Masih Mahal

  • www.nusabali.com-harga-telur-masih-mahal

Harga pakan dan ayam afkir menjadi salah satu pemicu kenaikan harga.

DENPASAR, NusaBali
Harga pakan ternak yang meningkat dan banyaknya ayam petelur yang afkir diduga menjadi salah satu pemicu kenaikkan harga telor ayam ras.  Selain itu banyaknya pengiriman telor ke luar daerah, khususnya Jawa dan Lombok (NTB) dan musim upacara keagamaan di Bali, dua faktor tambahan yang memicu kenaikkan harga telor ayam.

Hal tersebut terungkap dari penjelasan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, Kamis (25/5).

Wayan Sunada menyampaikan hal tersebut, ketika dihubungi sehubungan dengan ‘tingginya’  harga telor di pasaran.

“Harga pakan ternak naik di kisaran Rp5.000 per sak,” ujarnya.

Sebelumya harga pakan Rp325 ribu per sak, belakangan naik menjadi Rp330 ribu. Terakhir harganya tembus Rp350 ribu per sak.

“Karena harga pakan naik, tentu berpengaruh terhadap harga telur,”  terangnya.

Kemudian di lapangan, banyak ayam petelur yang afkir. “Terutama di daerah Tabanan,” lanjutnya. Keadaan tersebut tentu juga berpengaruh terhadap produksi telur dan variasi harga.

Demikian juga pengiriman telur ke luar daerah, yakni ke Jawa dan Lombok, berdampak terhadap harga telur ayam.

“Kami sudah minta kepada peternak untuk mengutamakan pemenuhan telur di Bali,” ucap Sunada, pejabat asal Tabanan ini.

Penggunaan telur untuk kepentingan upacara keagamaan di Bali, belakangan ini kata Sunada jelas juga mempengaruhi bertambahnya permintaan telur, yang berdampak pada harga.

Walaupun harga telur tinggi, namun pasokan kebutuhan telur mencukupi.  Dalam sepekan stok telor 1.165,85 ton. Sedang kebutuhan telur rata-rata 445 ton per pekan.

Sunada menegaskan, trend kenaikkan harga telur bukan saja di Bali, tetapi juga  di luar Bali, secara nasional. “Jadi biar jelas, bukan di Bali saja ya,” tegasnya.

Kenaikkan   harga pakan dan  populasi (ayam afkir) memicu kenaikkan harga telur ayam dibenarkan kalangan peternak.

“Ya, memang,” ujar I Nengah Sarjana, salah seorang peternak ayam petelur dari Bangli.

Dijelaskan penurunan populasi  merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Kata dia tidak sedikit peternak yang gulung tikar. Demikian juga dengan kenaikkan harga pakan.  Sarjana juga mengiyakan pengiriman telur ke luar daerah berpengaruh terhadap harga telur.

Sarjana menambahkan referensi harga telur secara nasional mengacu di Blitar, Jawa Timur.

“Jika di Blitar, harga telur naik, di daerah lain pasti naik,” ucapnya. 

Itulah yang terjadi belakangan ini.  Harga telur di Blitar, sehingga di daerah, termasuk di Bali juga meningkat.

Dari penuturan Sarjana, harga per butir telur saat ini rata- rata Rp 1.750. Sedang sebelumnya Rp 1.700 perbutir.  K17.

Komentar