nusabali

Armada Terbatas, Rute Pengangkutan Sampah Diubah

  • www.nusabali.com-armada-terbatas-rute-pengangkutan-sampah-diubah

TABANAN, NusaBali - Akibat krisis armada pengangkut sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan ubah rute dan jadwal pengangkutan sampah. Hal ini untuk mengantisipasi adanya masalah sampah yang tak diangkut. Apalagi sekarang sejak 32 TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di wilayah kota dibongkar,  warga telah membuat kesepakatan titik kumpul pembuangan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan, perubahan rute pengangkutan sampah dan jadwal yang dimaksud ini adalah DLH menyesuaikan dengan warga. Artinya bila ada panggilan di wilayah kota, maka akan langsung bergerak. 

"Sekarang sudah tidak ada TPS lagi, nah masyarakat membuat titik kumpul tempat pembuangan sampah sesuai jadwal. Inilah yang kita angkut," ujarnya. 

Intinya, meskipun armada sedikit tidak ada istilah sampah berserakan atau tidak kerja. Bahkan kuantitas pengangkutan akan ditingkatkan. "Kalau misalnya di titik kumpul tertentu tidak bisa sekali mengangkut sampah, maka akan dilakukan pengangkutan sampai dua kali dan wajib sampai bersih," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, dari 20 armada pengangkut sampah di Tabanan, hanya 8 unit armada bisa berfungsi normal. Bahkan baru-baru ini satu armada mengalami kecelakaan hingga rusak berat sampai pintu depan terlepas.

Di sisi lain, Ekayana menambahkan sejak TPS dibongkar, suasana kumuh di daerah perkotaan bisa diatasi. Sebab titik kumpul pembuangan sampah dibuat masyarakat jauh ke dalam. Dan titik kumpul ini sifatnya bukan tempat pembuangan sampah. "Artinya bila sudah waktunya mengumpulkan sampah baru sampah dikeluarkan," tegasnya. 

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan berencana akan menutup 52 Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Penutupan ini rencananya akan dilakukan di seputaran Kota Tabanan secara bertahap.

Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana mengatakan penutupan dilakukan untuk mempercantik wajah kota Tabanan. Selain itu mengarahkan untuk masyarakat terbiasa mengolah sampah berbasis sumber atau secara mandiri. "Penutupan akan kita lakukan bertahap, setelah sudah aman, baru ditutup," ujarnya. 7des

Komentar