nusabali

Badung Belum Terapkan 5 Hari Sekolah

  • www.nusabali.com-badung-belum-terapkan-5-hari-sekolah

Di Badung akan disesuaikan dengan kesiapan sekolah. Sekolah yang sudah siap akan diarahkan melaksanakan full day school.

MANGUPURA, NusaBali
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah mengesahkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Aturan itu mengatur lima hari sekolah dalam sepekan dan selama delapan jam dalam sehari atau full day school. Namun aturan itu sepertinya akan sulit diterapkan di Badung. Sebab sejumlah sekolah masih menerapkan kelas pagi dan sore (double shift).

“Untuk di Badung kami akan menerapkan untuk yang sudah siap saja. Karena di Badung sendiri kendalanya adalah ada sekolah yang menerapkan kelas double shift (pagi dan sore),” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, Rabu (14/6).

Dengan pertimbangan tersebut, maka tahun ajaran 2017/2018 di Badung akan disesuaikan dengan kesiapan sekolah. Sekolah yang sudah siap akan diarahkan melaksanakan full day school. Sementara untuk sekolah yang masih menerapkan kelas pagi sore dipastikan belum bisa menerapkan aturan baru tersebut. “Tentu kami harapkan sekolah berupaya bisa melaksanakannya, walaupun secara bertahap,” harap Astika.

Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, menambahkan penetapan lima hari sekolah dalam sepekan dan selama delapan jam tidak wajib harus tahun ini. “Tidak harus tahun ini, karena kita bisa lakukan secara bertahap,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berencana membahas khusus masalah ini setelah penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018 rampung. “Karena harus memperhatikan siswa juga. Kalau memang nanti tertampung semua, tidak ada masalah. Mengantisipasi apabila nanti tidak tertampung semua, ke depan kami akan fokus pembenahan dan lain sebagainya,” imbuh Mandi.

Terkait wacana penghapusan pendidikan agama di sekolah, Mandi mengaku tak berani berkomentar. “Itu baru wacana. Kalau iya, saya tidak berani berkomentar. Apalagi ini terkait kebijakan,” tandasnya. *asa

Komentar