nusabali

Banyu Pinaruh, Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Bali

  • www.nusabali.com-banyu-pinaruh-waspadai-potensi-gelombang-tinggi-di-perairan-selatan-bali

MANGUPURA, NusaBali.com – Saat Banyu Pinaruh atau sehari setelah Hari Raya Saraswati, biasanya umat Hindu di Bali datang ke sumber air atau pantai untuk melaksanakan ritual pembersihan diri pada pagi hari sebelum mengawali kegiatan.

Prakirawan Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati menerangkan meski cuaca di sebagian besar wilayah Bali diprediksi dominan cerah berawan dan cukup kondusif untuk masyarakat yang akan melaksanakan Banyu Pinaruh, namun pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai tinggi gelombang air laut pada Minggu (21/3/2023) besok.

“Tinggi gelombang ini yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, cuacanya cukup baik cerah berawan tetapi terdapat potensi peningkatan pencepatan angin yang dapat mencapai 20 knot setara dengan 40 kilometer per jam dan tinggi gelombang diperkiraan mencapai 2 meter atau lebih terutama diperairan selatan Bali dan perairan utara Bali terdapat potensi kenaikan tinggi gelombang di atas 1.5 meter,” jelas Setiya saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Raya Tuban, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Sabtu (20/5/2023) siang.

Dari data yang NusaBali.com himpun, perairan tinggi gelombang laut di wilayah Nusa Dua mencapai 1.0 sampai 2.5 meter, sedangkan Perairan di wilayah Kuta, Tanah Lot, dan Sanur gelombang laut mencapai 1.0 sampai 2.0 meter.

Sementara diperkirakan suhu permukaan besok berkisar dari 23 sampai 31 derat celcius yang masih dalam kondisi normal. Kondisi ini pun diprediksi akan berlangsung dari pagi hingga malam hari.

“Kondisi ini diperkirakan daam satu hari gelombangnya cukup tinggi, terutama di pantai Selatan Bali,” terangnya.

Setiya pun mengimbau khususnya kepada masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan Banyu Pinaruh atau kegiatan yang berkaitan dengan laut dimohon agar tetap waspada karena terdapat potensi terjadi peningkatan kecepatan angin dan kecepatan ketinggian gelombang laut baik di perairan utara maupun di perairan selatan Bali.

“Masyarakat juga mohon selalu meng-update informasi terkini dari BMKG sehingga informasi yang masyarakat terima benar-benar valid dari kami dan itu bukan berita hoax,” pungkasnya. *ris

Komentar