nusabali

Meru Tumpang Tiga Pura Uluwatu Mulai Digarap, Target Tuntas Juli 2023

  • www.nusabali.com-meru-tumpang-tiga-pura-uluwatu-mulai-digarap-target-tuntas-juli-2023

MANGUPURA, NusaBali - Proses perbaikan Meru Tumpang Tiga Pura Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, sedang berlangsung. Perbaikan tersebut ditarget rampung pada Juli 2023, dan pamelaspasan dilakukan pada Sukra Kliwon Sungsang (28/7/2023) bertepatan dengan Sugihan Bali.

Panglingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pangempon Pura Uluwatu Anak Agung Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, menerangkan gelaran kali ini merupakan ngerakepin (melanjutkan) proses pembuatan Meru Tumbang Tiga, yang sebagian prosesnya telah dilakukan di kediaman undagi asal Tampaksiring, Gianyar, Jero Mangku Dalang Contok.

“Ngerakepin artinya melanjutkan apa yang sudah dibuat oleh Jero Mangku Dalang Contok di kediaman beliau,” ujar Turah Joko saat ditemui di Utama Mandala, Pura Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung pada Jumat (19/5/2023) sore.

Proses diawali dengan mengambil beti atau tiang meru yang telah terbakar akibat tersambar petir pada Purnamaning Kalima pada Anggara Pon Ukir, Selasa (8/11/2022) silam. Setelah itu, dilakukan persembahyangan di Madya Mandala atau Jaba Tengah dan selanjutnya dilakukan pembuatan lubang secara simbolis di beti yang baru oleh Panglingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pangempon Pura Uluwatu AA Ngurah Jaka Pratidnya, Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, serta para undagi, Jero Mangku Dalang Contok dan Ida Bagus Gde Wirawibawa.

Turah Joko menerangkan Meru Tumpang Tiga ini ditarget rampung pada Rabu (19/7/2023) mendatang. Berdasarkan parum yang diselenggarakan pada Selasa (16/5/2023) lalu, telah diputuskan bahwa pamelaspasan akan dilaksanakan pada Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (28/7/2023) mendatang yang bertepatan dengan Sugihan Bali.

“Sementara ini para umat melaksanakan persembahyangan di Widya Mandala. Setelah Sugihan Bali selesai, umat bisa bersembahyang seperti dulu di Utama Mandala. Saat upakara bisa datang, tetapi kami siapkan tempat di Panyawangan Nista Mandala, karena di dalam sudah penuh diisi dari internal dan puri,” tutur Turah Joko.


Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menjelaskan bagi para pamedek atau orang yang akan sembahyang, selama proses perbaikan Meru Tumpang Tiga akan dialihkan untuk bersembahyang di Madya Mandala atau Jaba Tengah. 

Undagi yang memperbaiki Meru Tumpang Tiga, Jero Mangku Dalang mengungkapkan untuk mempersiapkan beti atau tiang utama harus menjelajahi hutan Banjar Seming, Payangan, Gianyar. Pohon yang digunakan pun merupakan pohon jenis Majegau yang ditebang pada Sabtu (10/12/2022) lalu.

“Sebelum mencari kayu, Ida Pedanda mencari hari yang baik untuk menebang kayu, dan itu juga ada upacaranya,” ujarnya.

Setelah penebangan pohon, potongan itu dibawa ke kediamannya di Tampaksiring untuk selanjutnya dilakukan proses pengeringan. Proses pengeringannya pun dilakukan secara alami, tidak menggunakan oven ataupun cahaya matahari. Melainkan, diletakkan di dalam ruangan agar kayu benar-benar kering dengan sempurna. Dia membeberkan proses pengeringan memakan waktu hingga 3 bulan lamanya.

“Setelah kering, barulah ada upacara yang digelar di rumah undagi. Upacaranya memohon kepada Beliau, kami memohon karena kami akan memulai membuat bangunan suci di Pura Uluwatu ini,” ucap Jero Mangku Dalang.

Untuk proses pengerjaannya, dia dibantu olah 10-15 undagi kayu dan 15-20 undagi ijuk. Pantangan bagi para undagi yang bekerja, disebutkannya harus memiliki niat yang suci (bersih), tidak sombong, hati yang tulus, sabar, ikhlas, dan memiliki rasa untuk ngayah yang paling tinggi.

“Kalau soal keamanan yang utama itu mohon izin kepada Tuhan, memohon anugerah atau izin kepada Ida Betara yang berstana di sini. Memohon keselamatan kepada Beliau secara niskala,” tutur Jero Mangku Dalang. 7 ol3

Komentar