nusabali

Waspada Potensi Gelombang Tinggi, Nelayan Kedonganan Pilih Lego Jangkar

  • www.nusabali.com-waspada-potensi-gelombang-tinggi-nelayan-kedonganan-pilih-lego-jangkar

Wirajaya mengatakan, potensi gelombang tinggi berpotensi masih bisa terjadi hingga 18 Mei 2023.

MANGUPURA, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau para nelayan untuk mempertimbangkan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Pulau Bali. Imbauan tersebut sebagai upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan saat menjalani aktivitas di tengah laut.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan dari hasil prakiraan dalam periode tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi gelombang tinggi. Dari hasil analisa bahwa perkiraan gelombang di sejumlah perairan di sekitar Pulau Dewata berkisar dari 0,5 hingga 3 meter. 

Untuk di perairan utara Bali, diperkirakan tinggi gelombang dari 0,25 hingga 1,25 meter. “Sementara, untuk di Perairan selatan Bali, Selat Bali dan Selat Lombok berkisar 0,5 hingga 3 meter,” jelasnya, Selasa (16/5).

Mengingat potensi gelombang tinggi masih bisa terjadi hingga 18 Mei mendatang, Wirajaya mengimbau masyarakat utamanya nelayan, pelaku perjalanan laut dan pelaku wisata bahari untuk lebih waspada. “Perlu kami imbau agar memperhatikan setiap update informasi yang kami berikan, baik itu potensi cuaca dan gelombang tinggi,” imbaunya.

Disinggung potensi gelombang tinggi yang dikeluarkan BBMKG, Pengelola Pasar Ikan Kedonganan I Wayan Suweta, mengaku kalau aktivitas nelayan di Kedonganan selalu mematuhi setiap arahan dan imbauan dari pihak berwenang, sehingga saat keluar imbuan kondisi gelombang tinggi sejak beberapa hari lalu, para nelayan memilih untuk lego jangkar.

“Sebagian besar nelayan di Kedonganan tidak melaut dalam beberapa hari belakangan ini. Ya, faktornya karena adanya imbauan potensi gelombang tinggi,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Wayan Tenja ini pun tidak memungkiri, pasokan ikan di Pasar Ikan Kedonganan cenderung berkurang dalam beberapa hari belakangan ini. Sebab, nelayan yang menggunakan kapal motor ukuran kecil memilih untuk diam di rumah. Namun, sejauh ini stok ikan yang ada masih bisa mengcover permintaan ikan di tengah masyarakat. 7 dar

Komentar