nusabali

Difabel Mendapat Pelatihan Potong Rambut

  • www.nusabali.com-difabel-mendapat-pelatihan-potong-rambut

DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 13 orang difabel mengikuti kegiatan pelatihan potong rambut di Annika Linden Centre, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Senin (15/5). Pelatihan memotong berbagai model gaya rambut diharapkan memberi keterampilan baru kepada para difabel.

Ni Kadek Karyadewi, 44, terlihat seksama memperhatikan mentor memotong rambut model di depannya. Sembari duduk di atas kursi rodanya, dia manggut-manggut setelah diberi pengarahan oleh mentor berkebangsaan asing. 

“Pelatihan ini menambah pengalaman kita-kita yang penyandang supaya punya keterampilan tambahan,” ujarnya ditemui di sela pelatihan, Senin kemarin. 

Karyadewi saat ini sedang menganggur setelah berhenti bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah pabrik. Menurutnya pelatihan yang diberikan cukup menarik dan bisa diikuti oleh penyandang disabilitas seperti dirinya. Jika berhasil mengikuti pelatihan selama empat hari dia berencana membuka usaha potong rambut. 

Pelatihan yang digelar DNetwork Indonesia rencananya berlangsung empat hari dengan menggandeng Hair Aid, sebuah program berbasis di Australia yang memberikan pelatihan potong rambut kepada kaum rentan di berbagai negara. DNetwork membangun jaringan kerja bagi para penyandang disabilitas.

Project Manager DNetwork Wisnu Saputra mengatakan setelah mengikuti beberapa pelatihan, pada hari terakhir, para peserta akan mempraktikkan langsung keterampilannya dalam memotong berbagai style rambut. “Nanti juga akan ada mini graduation,” ujarnya. 

Antusiasme para difabel mengikuti pelatihan menurut Wisnu sangat baik. Jumlah peminat sejatinya memenuhi kuota 20 orang. Apalagi para peserta nantinya juga akan mendapatkan seperangkat alat potong rambut. Namun, karena kesulitan menghadirkan juru bahasa isyarat, untuk peserta difabel bisu, peserta yang mengikuti pelatihan menjadi berkurang. 

“Setelah dari sini mereka bisa pakai skill-nya untuk mendapatkan penghasilan, mereka bisa keliling potong rambut, bisa buka di rumah mulai dari keluarga dulu, atau kalau mereka punya modal lebih mereka bisa buka tempat cukur rambut,” ucap Wisnu. 

Wisnu mengungkapkan, peluang kerja difabel di Bali secara umum saat ini semakin membaik. Dia menyebut hospitality (perhotelan/restoran) merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja difabel di Pulau Dewata. Dia menyebut HRD perusahaan menyampaikan kepuasan terhadap kinerja para pekerja difabel. 

“Di balik kekurangan ada kelebihan juga, terutama untuk teman-teman tuli, mereka tidak mudah terdistraksi,” kata Wisnu. 7 cr78

Komentar