nusabali

Gebug Ende, Tradisi Datangkan Hujan di Desa Patas

  • www.nusabali.com-gebug-ende-tradisi-datangkan-hujan-di-desa-patas

SINGARAJA, NusaBali - Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, memiliki sebuah tradisi unik yang telah dilakukan secara turun-temurun yaitu Gebug Ende. Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat dapat mendatangkan hujan.

Tradisi yang dimainkan oleh dua orang pemuda itu berupa pertandingan saling ‘menggebug’ lawan dengan tongkat rotan. Sebagai bentuk pertahanan diri, masing-masing pemain dibekali dengan sebuah perisai berbentuk bundar yang terbuat dari batang bambu. 

Perbekel Patas Kadek Sara Adnyana menuturkan tradisi Gebug Ende sebetulnya berasal dari Desa Seraya, Kecamatan/Kabupaten Karangasem. Tradisi tersebut dibawa oleh masyarakat Desa Seraya yang bermigrasi ke Desa Patas dan menetap di sana. Tradisi ini lalu dilestarikan dan dikembangkan oleh Desa Adat Patas.

"Terdapat sejumlah perbedaan Gebug Ende di sini dengan Desa Seraya. Pertama pada gong dan gamelannya, kedua, penarikan atau memulainya itu juga ada perbedaan," ungkap Adnyana.

Tujuan dari tradisi Gebug Ende itu, kata Adnyana, adalah sebagai ritual untuk memohon anugerah hujan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Selama tradisi berlangsung, kedua pemain Gebug Ende akan memukul satu sama lain sekuat tenaga menggunakan tongkat rotan sembari menangkis menggunakan perisai bundar yang terbuat dari bambu.

Foto: Sekaa Ende di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.-IST

Luka pada tubuh pemain pun tidak terhindarkan akibat hantaman tongkat rotan. "Malah justru itu yang ditunggu-tunggu, kalau sampai luka artinya berhasil dan dipastikan akan segera turun hujan, di sini kepercayaannya begitu," jelas Adnyana.

Akhir permainan Gebug Ende itu tentunya damai dan disambut oleh suka cita. Seusai pelaksanaan Gebug Ende, masyarakat lalu akan mengambil cangkul mereka untuk kemudian mulai bercocok tanam menanam jagung, singkong, dan palawija lainnya. 

Sebagai tradisi turun-temurun, pelestarian Gebug Ende menjadi perhatian khusus Pemerintah Desa Patas bersama Desa Adat Patas. Program pembinaan pun dilakukan kepada Sekaa Ende sebagai kelompok beranggotkan sekitar 25 orang yang menggiatkan tradisi Gebug Ende. Pemerintah Provinsi Bali juga telah memberikan dukungannya melalui kucuran dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

Selain itu, pihaknya juga semakin sering menggelar kegiatan Gebug Ende pada acara-acara yang digelar oleh Desa Adat Patas. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan minat baik masyarakat desa maupun wisatawan terhadap tradisi Gebug Ende. "Ke depannya setiap tanggal 1 Juli, tradisi Gebug Ende ini juga akan selalu dipentaskan pada acara ulang tahun Desa Patas," tutupnya. 7mzk

Komentar