nusabali

Terduga Pelaku Pembunuhan di Sanur Ditangkap di Bandara

  • www.nusabali.com-terduga-pelaku-pembunuhan-di-sanur-ditangkap-di-bandara

DENPASAR, NusaBali - Tim gabungan dari Polsek Denpasar Selatan, Polresta Denpasar, Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan Polda Bali tidak membutuhkan waktu lama menangkap dua terduga pelaku pembunuhan sadis di sebuah rumah kontrakan, Jalan Tukad Bilok Gang Banteng Nomor 1, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan yakni AS, 21, dan GS, 24.

Keduanya merupakan warga negara India ditangkap di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 20.00 Wita.

Penangkapan terduga pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan Fitran Robby Firdaus, 37, dan melukai Rajesh Seen hingga sekarat dilakukan tim gabungan saat hendak terbang menuju Singapura menggunakan pesawat SQ 947. Keduanya diketahui polisi hendak ke Singapura setelah mendapat informasi dari Imigrasi Ngurah Rai yang sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Menerima informasi dari Imigrasi, aparat Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai mendatangi Terminal Keberangkatan Internasional untuk mengamankan kedua orang tersebut dan langsung berkoordinasi dengan Polsek Denpasar Selatan, Polresta Denpasar, serta Polda Bali.

“Benar, kami melakukan penangkapan terhadap dua orang warga negara India berdasarkan koordiansi dengan Polsek Denpasar Selatan. Kami di Bandara Ngurah Rai langsung koordinasi dengan Imigrasi dan pihak terkait lainnya, hingga akhirnya dilakukan penangkapan. Kronologis kasus keduanya silahkan ditanyakan ke Polresta Denpasar. Kedua terduga pelaku sudah diserahkan ke Polresta Denpasar” kata Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Iptu Rionson Ritonga dikonfirmasi, Minggu (15/5).

AS dan GS sendiri kabur dari Jalan Tukad Bilok Gang Banteng, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan setelah mengeksekusi Fitran Robby Firdaus hingga tewas di lokasi dan melukai Rajesh Seen hingga sekarat, pada Sabtu (13/5). 

Kedua korban dipukul pakai balok kayu. Korban Fitran Robby Firdaus menderita luka berat pada bagian kepala. Nyawa lelaki asal Jakarta itu tak tertolong, karena lama baru dievakuasi ke RS. Sementara korban Rajesh Seen menderita luka robek pada dahi, kepala bagian belakang, dan leher. Korban yang merupakan warga negara India itu dilarikan ke RS Bali Mandara oleh ambulan BPBD Kota Denpasar sekitar pukul 13.00 Wita.

Informasi dari sumber di lapangan, AS dan GS baru beberapa hari tiba di Bali. Keduanya dijemput Rajesh Seen untuk tinggal di rumah kontrakan mereka di lokasi TKP. Mereka bertemu di Kuta, pada Rabu (10/5). Keduanya diajak untuk tinggal di rumah kontrakan yang jadi lokasi TKP karena iba setelah mendengar keluh kesah AS dan GS tidak punya tempat tinggal. 

Sebelum kejadian pada Sabtu siang, Fitran Robby Firdaus, Rajesh Seen dan dua tamu AS dan GS (terduga pelaku) pesta miras. Belum jelas apa yang terjadi dalam pesta miras tersebut hingga membuat dua tamu yang menumpang bersama kedua korban nekat melakukan penganiyaan. Kedua korban dipukul pakai kayu. Setelah kedua korban tak berdaya, para pelaku kabur dengan membawa uang dan HP milik kedua korban.

“Rumah kontrakan itu adalah milik warga setempat. Rumah itu dikontrak oleh warga negara India. Namanya Sunny Kumar. Selama ini rumah itu ditempati bertiga, yakni Sunny Kumar dan kedua korban. Pada saat kejadian Sunny Kumar sedang tidak ada di lokasi. Setelah tiba di rumah pukul 10.30 Wita, Sunny Kumar menemukan kedua korban bersimbah darah. Saat itu Fitran Robby Firdaus masih hidup. Karena lama dievakuasi akhirnya korban meninggal,” kata sumber di lapangan. 

Peristiwa berdarah yang terjadi di depan Kantor PDIP Denpasar itu setelah Pecalang Intaran, Gusti Wayan Cakra, 55 ditelepon oleh temannya Ketut Mandra minta nomor telepon BPBD Kota Denpasar. Melalui telepon itu juga Ketut Mandra melaporkan bahwa ada orang jatuh di lantai rumah di Gang Banteng.

“Ketika BPBD sudah tiba saksi melihat salah satu korban yang luka (Rajesh Seen) sudah berada di pinggir jalan untuk menunggu ambulans BPBD. Pada saat itu saksi sempat tanya apa yang terjadi. Korban bilang habis berkelahi dengan dua orang temannya, namun sudah kabur,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

Sementara Polsek Denpasar Selatan dan Polresta Denpasar belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut. Apa motif dugaan pembunuhan itu terjadi dan seperti apa kronologis hasil penyelidikan. 7 pol

Komentar