nusabali

Belum Booster, Antibodi Covid-19 Menurun

  • www.nusabali.com-belum-booster-antibodi-covid-19-menurun

DENPASAR, NusaBali - Rendahnya kasus Covid-19 mengakibatkan antusiasme masyarakat Bali ikut menurun untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 lanjutan (booster). Padahal seiring waktu, antibodi terhadap virus Covid-19 terus mengalami penurunan, sehingga semakin rentan tertular Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, hingga Selasa (9/5), jumlah penerima vaksin booster kedua Covid-19 masih berada di bawah 10 persen tepatnya sebesar 6,26 persen (188.271 orang). Sementara itu untuk booster pertama telah mencapai 72,06 persen (2.176.630 orang).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia, mengatakan meskipun angka kasus Covid-19 di Bali sudah sangat terkendali, namun vaksinasi Covid-19 masih tetap diperlukan.
“Kasus Covid-19 masih ada. Fasyankes masih melayani vaksinasi Covid-19, tapi minat masyarakat sudah menurun," ujar Widia pada Selasa (9/5).

Widia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melanjutkan vaksinasi Covid-19, terutama yang belum mendapatkan booster sama sekali. Dia mengungkapkan penurunan antibodi Covid-19 terutama terjadi pada orang yang belum mengikuti vaksin booster sama sekali. Kondisinya hampir serupa dengan orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali. 

“Kita dorong lagi melakukan vaksinasi, pusat sedang merapatkan barisan,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, stok vaksin Covid-19 di Bali tidak terdapat kendala. Saat ini stok vaksin yang disimpan Diskes Bali mencakup vaksin Indovac (1.700 dosis) dam vaksin Sinopharm (2.800 dosis). 

Widia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung dan kasus masih ada di Bali meskipun dalam jumlah relatif rendah, sekitar 20 kasus per hari. Adapun, kata Widia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi Covid-19 melainkan mencabut status kegawatdaruratan global pandemi Covid-19.
 
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam keterangan resminya, Sabtu (6/5), mengatakan kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. WHO juga menegaskan perlunya masa transisi untuk penanganan Covid-19 jangka panjang.

“Virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki risiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan.” jelas Syahril. 7 cr78 

Komentar