nusabali

Tari Kecak Jadi Penambah Daya Tarik Pantai Gunung Payung

  • www.nusabali.com-tari-kecak-jadi-penambah-daya-tarik-pantai-gunung-payung
  • www.nusabali.com-tari-kecak-jadi-penambah-daya-tarik-pantai-gunung-payung

MANGUPURA, NusaBali.com – Tari Kecak menjadi salah satu magnet utama penarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Bali. Tak ayal, hal ini membuat beberapa kawasan wisata di Bali menghadirkan penampilan Tari Kecak, salah satunya seperti objek wisata Pantai Gunung Payung.

Pelaksana Jabatan Sementara (PJS) Manajer Pantai Gunung Payung, I Putu Gede Surya Diarta menerangkan, pihaknya  berinovasi menyajikan Tari Kecak di dalam kompleks Pantai Gunung Payung, tepatnya di stage terbuka Ampi Theater.

“Hal ini menjadi promosi menambah daya tarik wisatawan bahwa di Pantai Gunung Payung juga ada Tari Kecak,” terang De Surya saat ditemui di Pantai Gunung Payung, Desa Kutuh, Kuta Selatan belum lama ini.

De Surya mengaku performance para penari sangat bagus ditambah dengan interaksi penari Anoman bersama penonton. Suasana semakin hidup ketika ada wisatawan yang ikut berjoget bersama para penari kecak.

Ke depan, ia berharap pihaknya akan lebih giat untuk melakukan promosi dan mengenalkan kembali tari kecak di Pantai Gunung Payung.

“Harapan kami adanya Tari Kecak di Pantai Gunung Payung, lebih menarik lagi dan bisa menghibur para pengunjung. Sementara ini kami melakukan promosi di media sosial dan juga memberikan informasi kepada pengelola vila dan hotel berupa brosur,” tuturnya.

Pihaknya juga menerima sistem booking bagi mereka yang ingin menonton pementasan Tari Kecak dengan minimal penonton sebanyak 25 orang. Berkapasitas lebih dari 1.000 orang, selain pementasan Tari Kecak, pihaknya pun akan menyajikan pementasan Tari Barong, serta atraksi seni dan budaya lainnya.

Sebagai informasi tambahan, wisatawan yang akan melihat pementasan tari kecak di Pantai Gunung Payung dikenakan biaya sebanyak Rp 100.000 per orang dan special promo Rp 150.000 untuk couple.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Sekaa Kecak Sanggar Tari Tri Jata, Banjar Jaba Pura, I Gede Sudarma menerangkan pementasan kecak di Pantai Gunung Payung menggunakan cerita Ramayana yang juga dilengkapi dengan tokoh kera putih bernama Anoman.

“Penari berjumlah 10 orang dan sekaa kecak berjumlah 40 orang. Antusias saat ini sangat menggebu agar bisa tetap tampil, karena pada saat pandemi sama sekali tidak ada pementasan,” terangnya.

Lebih lanjut ia katakan, para penari tersebut diambil dari dua banjar yang berada di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung yakni masyarakat Banjar Jaba Pura dan Banjar Pande Giri Satu dengan sistem rolling atau bergantian.

Tak hanya ditarikan oleh para anak muda, namun juga ditarikan oleh orang dewasa. Meski demikian, semangat mereka untuk menari kecak selama kurang lebih 45 menit terlihat sangat sempurna. Apalagi, ditambah dengan atraksi api yang membuat penonton sampai tertegun.

“Terkadang ada dari penari Anoman yang terkena goresan api tetapi tetap aman. Harapan saya mudah-mudahan penari dan sekaa kecak tetap akan mendapat panggilan untuk tampil dan ke depan semoga tidak ada hambatan lagi,” pungkasnya. *ris




Komentar