nusabali

Meningitis Belum Ditemukan di Buleleng

Dinkes Buleleng: Jangan Anti Mengkonsumsi Daging Babi

  • www.nusabali.com-meningitis-belum-ditemukan-di-buleleng

Dinkes Buleleng melakukan langkah antisipatif melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat untuk menghindari penyakit Meningitis Streptococcus Suis (MSS).

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng mengklaim kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) belum ditemukan di Buleleng. Masyarakat pun disarankan untuk tidak mendadak anti memelihara dan mengkonsumsi daging babi. Penyakit meningitis ini dapat dihindari dengan pengolahan daging yang tepat dan benar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Buleleng I Gede Artamawan, Senin (1/5) menjelaskan, meningitis bukan jenis penyakit baru. Meski demikian Dinkes Buleleng tetap melakukan langkah antisipatif melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat.

Menurutnya kasus meningitis juga tidak seratus persen dipicu karena mengkonsumsi daging babi. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut. Namun bakteri streptococcus yang dapat memicu meningitis sebagian besar ditemukan pada olahan konsumsi daging dan darah babi mentah.

Bakteri ini pun dapat menyerang saraf hingga menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang. Namun bakteri ini dapat mati dan tidak bisa ditularkan ketika dimasak dengan cara yang benar minimal pada suhu 70 derajat celcius.

“Masyarakat kami imbau untuk tidak takut untuk memelihara atau mengkonsumsi daging babi. Yang terpenting sudah diolah dan dimasak pada suhu minimal 70 derajat celcius. Jangan mengkonsumsi olahan daging mentah,” pesan Artanaya.

Dia juga menjelaskan meningitis yang merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh hewan memiliki tingkat kematian sekitar 3-10 persen. Tingkat kematian ini disebutnya tidak sefatal kasus gigitan anjing rabies. Meski demikian, kewaspadaan tetap harus diperhatikan pemerintah.

Sementara itu kasus meningitis pernah menjangkiti masyarakat Buleleng di Kecamatan Kubutambahan pada tahun 2017 silam. Empat orang warga di satu desa wilayah Kecamatan Kubutambahan langsung dilarikan ke RSUD Buleleng karena langsung tak sadarkan diri dan koma. Diduga keempat korban itu tertular bakteri streptococcus, usai menghadiri sebuah hajatan dengan hidangan daging babi. 7k23

Komentar