nusabali

Kantong Kresek Hitam Berisi Orok dan Kartu Keluarga Gegerkan Warga Canggu

  • www.nusabali.com-kantong-kresek-hitam-berisi-orok-dan-kartu-keluarga-gegerkan-warga-canggu
  • www.nusabali.com-kantong-kresek-hitam-berisi-orok-dan-kartu-keluarga-gegerkan-warga-canggu
  • www.nusabali.com-kantong-kresek-hitam-berisi-orok-dan-kartu-keluarga-gegerkan-warga-canggu

MANGUPURA, NusaBali.com – Warga Banjar Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara digegerkan dengan penemuan orok bayi di dalam kantong kresek berwarna hitam pada Senin (1/5/2023) sekitar pukul 07.45 Wita.

Orok bayi di dalam kantong kresek ini pertama kali ditemukan di sebuah parit di depan proyek pembangunan Social Club di Canggu. Pada Senin pagi, Yosep Konstansius Taek, seorang pekerja proyek hendak berbelanja ke warung Ketut Kojiana, tidak jauh dari lokasi proyek.

Namun, Yosep belum menyadari keberadaan orok bayi ini saat melewati parit menuju warung Kojiana. Baru kemudian setelah kembali ke lokasi proyek, Yosep curiga dengan kantong kresek hitam yang tergelak di parit di sebuah tanah kosong.

“Saya ambil (kantong kresek hitam) karena penasaran dengan isinya. Setelah dibuka ada tas belanja berwarna merah di dalamnya yang ternyata berisi orok bayi dan beberapa obat-obatan,” ungkap Yosep.

Senada, Kojiana yang mendapat kabar itu dari Yosep juga datang ke lokasi untuk mengonfirmasi kebenarannya. Pada saat ditemukan, keduanya tidak bisa memastikan jenis kelamin dari orok bayi itu.

Saat ini, kasus sudah ditangani Polsek Kuta Utara bersama PMI dan BPBD Badung. Hasil identifikasi untuk sementara menyatakan tidak ada tanda kekerasan dalam tubuh orok bayi yang ari-arinya masih menempel ini.

“Ditemukan pula dalam tas, obat-obatan seperti vitamin dan jamu. Ada juga Kartu Keluarga (KK) beralamat di Desa Era Baru, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dengan kepala keluarga Umar berstatus kawin belum tercatat,” jelas Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia ketika dikonfirmasi pada Senin siang.

Umar diketahui kelahiran 1 Juli 1978 dan berprofesi sebagai petani. Pria berusia 44 tahun ini merupakan tamatan sekolah dasar atau sederajat. Diketahui pula Umar memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) 307080197780084.

Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan di RSD Mangusada, bayi seberat 3,2 kilogram dengan panjang 49 cm itu diperkirakan meninggal 10 jam yang lalu terhitung sejak sebelum tengah hari pada Senin. *rat

Komentar