nusabali

Perusahaan Multifinance Waspadai Kredit Macet

  • www.nusabali.com-perusahaan-multifinance-waspadai-kredit-macet

JAKARTA, NusaBali - Perusahaan multifinance mulai mengantisipasi adanya kredit macet usai libur Lebaran 2023. 

Penyebabnya, posisi Non-Performing Finance (NPF) atau kredit macet per Februari 2023 di level 2,36 persen, sedikit di atas posisi NPF akhir 2022 di level 2,32 persen, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Walaupun begitu, secara tahunan kualitas kredit multifinance membaik, sebab posisi NPF per Februari 2022 di level 3,25 persen.

Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja membenarkan bahwa kenaikan pembiayaan saat menjelang memang diiringi kenaikan risiko kredit macet.

“Dapat dipahami karena menjelang lebaran kenaikan kebutuhan kendaraan pastinya ada sebagian yang bersifat kebutuhan instan atau pertimbangan kebutuhan tidak matang,” ujar Stanley, dikutip dari Kontan, Rabu (26/4).

Untuk mencegah potensi tersebut, MUF tahun ini memilih opsi selektif dalam penyaluran pembiayaan. Sehingga tidak hanya mengejar kenaikan pembiayaan seiring kenaikan kebutuhan saja.

Bahkan di masa Ramadhan 2023, MUF menjaga tren kenaikan pembiayaan di kisaran 20 persen saja, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

“NPF Maret 2023 terjaga di bawah 1 persen, tepatnya di 0,94 persen,” ujar Stanley.

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman berpendapat bahwa kredit macet usai Lebaran bersifat sementara saja. Dikarenakan prioritas pembayaran nasabah berubah selama periode Ramadhan 2023.

“Akan menjadi normal kembali pada bulan berikutnya,” ujar pria yang akrab dipanggil Aris ini.

Ia bilang sepanjang periode Ramadan dan Lebaran, pihaknya telah meningkatkan dalam mengingatkan debitur lebih awal terkait pembayaran angsuran melalui whatsapp, reminder call dan juga meningkatkan aktivitas kunjungan ke debitur.

Berdasarkan data yang dimiliki, penarikan kendaraan CNAF di periode Ramadan mengalami penurunan. Dari 174 kendaraan di bulan Februari menjadi 140 unit di bulan Maret kemarin.

Reminder call Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Sylvanus Gani punya pendapat lain. Ia mengatakan bukan berarti usai Lebaran, pihaknya mulai menuai tambahan kredit macet.

“Berkaca pada history tahun lalu tidak seperti itu. Jadi, kami berharap di tahun ini juga bisa terkendali,” katanya.

Menurut Gani, kondisi kredit macet biasanya terjadi jika Lebaran terjadi menjelang akhir bulan. Sehingga, ia melihat itu tidak terjadi pada Lebaran tahun ini.

“Kami malah mencoba dengan proaktif, memberikan reminder atau pengingat beberapa kali sebelum tanggal jatuh tempo cicilan,” ujar Gani. 7

Komentar