nusabali

Satu Keluarga di Gianyar Diduga Terinfeksi Meningitis Usai Santap Lawar Plek

  • www.nusabali.com-satu-keluarga-di-gianyar-diduga-terinfeksi-meningitis-usai-santap-lawar-plek

GIANYAR, NusaBali.com - Satu keluarga di Banjar Telabah, Desa Sukawati diduga terinfeksi Meningitis Streptococcus Suis atau lebih dikenal MSS setelah mengkonsumsi lawar plek babi yang diolah sendiri.

Tiga korban dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar pada Jumat (14/4/2023) antara lain I Made Sudira, 41; Ketut Kantor, 70; dan Ni Made Tandeng, 63. 

Plt Kadiskes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengkonfirmasi kejadian ini. Bahkan disebutkan jika infeksi meningitis memang sedang mengganas di Gianyar. 

Tercatat selama Januari hingga 14 April 2023 ada sebanyak 27 kasus suspek MSS dirawat di RSUD Sanjiwani. "Dari 27 kasus tersebut terdapat 3 orang merupakan satu keluarga yang berasal dari Banjar Telabah, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati," jelas Ariyuni, Senin (17/4/2023).

Dari 27 kasus suspek MSS, 19 orang dinyatakan sembuh (70,37%),  1 orang meninggal (3,7%), dan 7 orang masih dalam perawatan intensif di RSUD Sanjiwani. Termasuk 3 orang satu keluarga ini masih dirawat di lantai 2 kelas III. 

Infeksi ini, kata Ariyuni, pada umumnya gejala muncul setelah beberapa jam sampai 14 hari setelah mengkonsumsi olahan daging babi mentah yang terinfeksi atau dari lingkungan yang tercemar. 

"Gejala yang sering  muncul; demam, sakit kepala, mual, muntah dan kaku kuduk, serta penurunan kesadaran," jelas Ariyuni.

Dibeber lagi, semakin cepat pasien mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit maka tingkat kesembuhan meningkat. "Pengobatan yang tepat dan cepat tentunya dapat menghindari kemungkinan pasien mengalami gangguan pendengaran permanen atau kematian," jelasnya. 

Oleh sebab itu, Ariyuni mengimbau kepada seluruh masyarakat jika mengalami gejala serupa dan memiliki riwayat mengkonsumsi olahan dari daging babi mentah yang terinfeksi untuk segera berobat ke rumah sakit. 

"Dari data dari Rumah Sakit Daerah Sanjiwani, suspek MSS terbanyak tahun 2023, yaitu di Kecamatan Sukawati  dengan 10 kasus, disusul Kecamatan Blahbatuh dan Gianyar masing-masing 6 kasus dan keempat Kecamatan Ubud dengan 5 kasus," bebernya.

Sebagai antisipasi, kewaspadaan dini terhadap kasus MSS perlu ditingkatkan melalui koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program terkait, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 

Ariyuni juga mengimbau agar masyarakat mengkonsumsi olahan dari daging babi yang telah dimasak dengan baik. "Bagi mereka yang kontak dengan ternak agar selalu menggunakan slop tangan dan sepatu bot dan sedapat mungkin menghidari luka kontak dari lingkungan peternakan," jelas Ariyuni. *nvi

Komentar